SOLO, KOMPAS.com – Solo memiliki tempat-tempat wisata menarik yang mengandung nilai-nilai sejarah di dalamnya, sebut saja Keraton Solo, Museum Radya Pustaka, atau Museum Batik Danar Hadi.
Tapi tak banyak yang tahu -- mungkin kamu juga -- bahwa Solo memiliki satu tempat bersejarah lagi, yang berkaitan dengan perkembangan musik di Indonesia.
Tempat tersebut bernama Lokananta. Lokasinya yang berada di tengah kota, tepatnya di Jl. A. Yani No.379, Kerten, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta, Jawa Tengah, menjadikan Lokananta mudah dijangkau.
Lokasinya dekat dengan SPBU Manahan Solo, dan hanya berjarak sekitar 10 menit jika ditempuh dari Stasiun Purwosari. Rasanya tak pantas kalau sampai kamu melewatkan tempat ini jika berkunjung ke "Kota Bengawan".
Nah buat kamu yang belum tahu tentang Lokananta, berikut KompasTravel merangkum beberapa fakta seputar Lokananta:
Bagunan tersebut kini sudah menjadi situs cagar budaya. Nama Lokananta sendiri digagas oleh Raden Maladi, yang berarti gamelan dari khayangan bersuara merdu.
Nama-nama besar seperti Gesang, Waldjinah, Titiek Puspa, Bing Slamet, Manthous, dan Sam Saimun "lahir" di Lokananta.
Lokananta merupakan perusahaan rekaman musik pertama di Indonesia. Sejak awal berdiri, Lokananta mempunyai dua tugas besar yaitu produksi dan duplikasi piringan hitam dan kemudian cassette audio.
Di lokasi ini juga disimpan master lagu Indonesia Raya dengan berbagai stanza. Koleksi seperti Waldjinah, Orkes Aneka Warna, Orkes Kerontjong Tjendrawasih, Zaenal Combo, dan masih banyak yang lainnya juga bisa ditemukan di Lokananta.
Di balik pembatas kaca tersebut terdapat ruang rekaman yang lapang berwarna dominasi merah.
Hingga saat ini studio tersebut masih sering digunakan. Beberapa musisi era kekinian seperti Gleen Fredly pernah juga melakukan rekaman di studio musik ini.