Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumania dan Yunani akan Buat Perjanjian Skema Perjalanan, Buka untuk Wisatawan Pertengahan April

Kompas.com - 21/03/2021, 21:31 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Rumania dan Yunani sedang dalam tahap pembicaraan untuk capai perjanjian terkait skema perjalanan bersama. Kedua negara tersebut akan menerima pelancong yang sudah divaksinasi Covid-19 dari masing-masing negara.

Seperti dilansir Schengen Visa Info, Menteri Pariwisata Yunani Harry Theocharis menekankan bahwa mereka sangat bersemangat membuka pintu pariwisata mereka untuk para pelancong dari Rumania, bahkan sebelum Uni Eropa meluncurkan paspor vaksin mereka sendiri.

“Kami sangat ingin Uni Eropa bisa mempercepat prosedur rilisnya sertifikat kesehatan mereka sendiri,” kata Theocharis.

Namun hingga saat itu, pihaknya ingin berdiskusi dengan menteri pariwisata Rumania, sehingga dapat menerima wisatawan, bahkan sebelum mencapai perjanjian di tingkat Eropa.

Baca juga: Yunani akan Buka Kembali Pariwisata Pada Mei 2021

Saat ini Yunani sedang dalam tahap proses penerimaan paspor vaksin dari otoritas Rumania. Yunani berharap bisa menerima pelancong dari Rumania pertengahan April 2021, sebulan sebelum benar-benar membuka pintu mereka untuk pelancong lain pada 14 Mei 2021.

Lebih lanjut, ia juga menekankan bahwa semua orang yang telah menerima vaksin Covid-19 dan mereka yang memiliki antibodi Covid-19 atau bisa menunjukkan hasil bukti negatif Covid-19 akan bisa masuk ke Yunani mulai 14 Mei 2021.

Civil Aviation Authority (CAA) Yunani mengumumkan bahwa mereka melarang adanya penerbangan internasional hingga 22 Maret 2021 akibat kondisi pandemi Covid-19 di negara-negara lain.

Namun, jika memang ada penduduk Yunani yang ingin bepergian untuk alasan penting bisa tetap bepergian walaupun ada pelarangan tersebut.

Kastil Bran di Rumania. Kastil Bran di Rumania.

Saat ini hanya penduduk dari negara-negara di Uni Eropa dan juga pelancong dari Australia, Rwanda, Selandia Baru, Thailand, Korea Selatan, Singapura, dan Uni Emirat Arab yang bisa masuk ke Yunani.

Mereka juga masih harus melalui proses karantina tujuh hari saat kedatangan. Serta menunjukkan hasil negatif Covid-19 yang sampelnya diambil maksimal 72 jam sebelum dan juga mengisi Passenger Locator Form dari pemerintah Yunani.

Menteri Pariwisata Rumania Caludiu Nasui mengatakan bahwa otoritas Rumania akan mengambil keputusan akhir terkait masalah tersebut. Menurut dia, upaya tersebut adalah tujuan yang akan diambil.

Yunani dikunjungi lebih dari satu juta pelancong asal Rumania setiap tahunnya sebelum pandemi Covid-19 melanda dunia.

Baca juga: Eropa Siapkan Sertifikat Digital untuk Mudahkan Perjalanan Antarnegara

Komisi Uni Eropa sebelumnya sempat menjabarkan rencana mereka soal peluncuran Digital Green Certificates.

Sertifikat ini nantinya akan memfasilitasi proses perjalanan untuk semua orang yang telah divaksinasi serta diharapkan bisa membantu sektor pariwisata pulih dari dampak pandemi Covid-19.

Namun, komisi tersebut menegaskan bahwa sertifikat tersebut hanya akan digunakan di dalam Uni Eropa saja pada awalnya. Mereka tidak memberikan informasi apa pun terkait negara-negara lainnya.

Saat ini negara-negara yang sudah mendukung Digital Green Certificates ini di antaranya adalah Portugal, Spanyol, Italia, Denmark, Hungaria, Yunani, dan Islandia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Airbnb Hadirkan Keajaiban di Dunia Nyata Melalui Peluncuran Icons

Airbnb Hadirkan Keajaiban di Dunia Nyata Melalui Peluncuran Icons

Travel Update
Australia Siapkan Banyak Resto Halal, Dukung Pariwisata Ramah Muslim

Australia Siapkan Banyak Resto Halal, Dukung Pariwisata Ramah Muslim

Travel Update
Waktu Terbaik Berkunjung ke Vietnam Berdasarkan Musim

Waktu Terbaik Berkunjung ke Vietnam Berdasarkan Musim

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com