Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Libur Lebaran 2022 di Gunungkidul, Akan Ada Rekayasa Lalu Lintas

Kompas.com - 26/04/2022, 15:03 WIB
Markus Yuwono,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Kepolisian dan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mempersiapkan sejumlah rekayasa arus lalu lintas untuk mencegah kemacetan.

Kasatlantas Polres Gunungkidul AKP Martinus Griyavinto Sakti menyampaikan, pihaknya sudah melakukan survei kesiapan jalur bersama unsur terkait seperti Dinas Perhubungan untuk mengantisipasi jalan berlubang dan pohon yang menghalangi jalan.

Pihaknya juga bekerja sama dengan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) kawasan pantai untuk rekayasa arus lalu lintas.

Baca juga: Pariwisata Gunungkidul Yogyakarta Diklaim Mulai Pulih

Adapun hasil kesepakatan khusus bus besar yang datang melewati Kota Wonosari diarahkan ke selatan menuju TPR utama Baron.

"Di simpang 3 Mulo, khusus bus besar dilarang belok kiri (menuju Tepus), melainkan wajib lurus ke selatan," kata Martinus saat dihubungi Kompas.com Selasa (26/4/2022).

Dikatakannya, untuk kendaraan kecil tidak ada rekayasa kecuali keadaan tertentu apabila arus sangat padat bisa diberlakukan satu arah.

Kawasan Pantai Baron, Gunungkidul.KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO Kawasan Pantai Baron, Gunungkidul.

Dari Pantai Baron sampai Pantai Krakal, bus besar bisa 2 arah. Kemudian dari Pantai Krakal sampai Simpang 3 Pantai Slili khusus bus besar wajib ke arah timur. Jalan masuk dan jalan keluar Pantai Drini dibedakan antisipasi kemacetan.

"Tempat parkir yang sudah mencapai batas maksimal tidak diperkenankan memaksakan kendaraan masuk, menghindari adanya antrean kendaraan yang berimbas kepada kemacetan," ujar Martinus.

Baca juga: Desa Wisata Gunungkidul Gelar 12 Pasar Kuliner Ramadhan

Ia melanjutkan, arus kendaraan kembali dari pantai, terutama bus besar diarahkan ke Patuk. Untuk kendaraan kecil diarahkan menuju Imogiri melalui Panggang atau menuju Prambanan melalui Nglanggeran, mengantisipasi kemacetan panjang di jalur Patuk.

"Bersama dengan Dishub telah kami pasang juga rambu rambu pengarah di jalur alternatif. Kami pasang imbauan-imbauan keselamatan berlalulintas di jalan utama maupun alternatif," kata dia.

Rekayasa lalu lintas di Heha Ocean View

Saat masuk lokasi wisata Heha Ocean View polisi akan menerapkan satu jalur jika terjadi kemacetan.

"Adanya rekayasa arus di jalur menuju dan keluar dari Heha Ocean/teras kaca. Apabila antrian panjang akan diberlakukan one way," kata Martinus.

HeHa Ocean ViewShutterstock HeHa Ocean View

Untuk Heha Sky View, Kendaraan dari arah Yogyakarta/Piyungan yang akan menuju ke sana akan diminta putar balik ke Kalipentung, Patuk.

Pihaknya akan memasang water barier aray pembatas di depan simpang 4 PJR, Patuk, sampai setelah pom Bensin.

Baca juga: Kawasan Ngingrong di Gunungkidul Mulai Bangkit dari Pandemi Covid-19

"Bila parkir HeHa Sky penuh, maka arus kendaraan kami alihkan ke arah piyungan," kata Martinus.

Martinus mengimbau kepada wisatawan atau pemudik yang akan berwisata untuk menyiapkan kendaraan dengan memeriksa kelengkapan, serta untuk tetap menjaga protokol kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com