Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dansa Jadi Tradisi Orang Timor, Berlangsung dari Malam hingga Pagi

Kompas.com - 28/11/2017, 07:16 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KEFAMENANU, KOMPAS.com - Teriakan ribuan penonton bergemuruh saat lima pasangan pedansa mulai menampilkan aksinya masing-masing. Gerakan lincah dari  para pasangan berputar meliuk liuk berlompatan di halaman Kantor Bupati Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sore itu, Sabtu (25/11/2017), pukul 17.00 Wita, ribuan penonton berkumpul menyaksikan atraksi puluhan pasangan peserta lomba dansa dalam acara Worderful Indonesia Dance Festival yang dihelat selama dua hari 24-25 November 2017. Hari itu merupakan puncak kegiatan yang diikuti oleh pedansa profesional.

(Baca juga : Meriah! Ratusan Pasangan Asal NTT dan Timor Leste Ikut Lomba Dansa)

Alunan musik dan lagu berirama waltz yang dinyanyikan dua penyanyi lokal menjadi pembuka lomba dansa. Sebanyak 42 pasangan yang lolos ke babak berikutnya setelah menyisihkan ratusan pasangan peserta lainnya, dibagi masing-masing menjadi lima pasangan.

Setelah selesai lagu pertama, berlanjut lagu kedua berirama cepat yakni caca. Pada lagu ini, peserta pun langsung bergerak lincah melompat, berputar dan berayun dengan gesit, sehingga sorak penonton disertai tepuk tangan pun tak terbendung lagi.

Para peserta lomba dansa menunjukkan kebolehannya di depan kantor Bupati Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (24/11/2017).KOMPAS.COM/SIGIRANUS MARUTHO BERE Para peserta lomba dansa menunjukkan kebolehannya di depan kantor Bupati Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (24/11/2017).
Suguhan yang menarik itu, membuat para penonton bergeming dan terus saja menyaksikan acara yang baru pertama digelar di kabupaten yang berbatasan langsung Distrik Oeskusi, Timor Leste itu.

(Baca juga : Garuda Siap Buka Penerbangan Perdana Kupang-Timor Leste)

Dari 42 pasangan yang tampil, akhirnya 12 pasangan dinyatakan lolos ke babak semifinal (dua pasang dari Timor Leste). Mereka kembali menunjukkan kebolehannya dan akhirnya dewan juri memutuskan enam pasang yang berpenampilan terbaik, masuk ke babak final.

Dewan juri lomba dansa yang diketuai oleh Boy Salasa memutuskan para pemenang yakni enam pasangan terbaik dari kategori umum dan enam pasangan terbaik dari kategori mahir.

(Baca juga : Manatika, Taekwondo Tradisional Asal Timor Tengah Utara)

Para pemenang memeroleh hadiah uang tunai mulai dari Rp 1 juta (juara ke-6) hingga Rp 2.750.000 (juara pertama), piagam penghargaan dan piala.

Para peserta lomba dansa menunjukkan kebolehannya di depan kantor Bupati Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (24/11/2017).KOMPAS.COM/SIGIRANUS MARUTHO BERE Para peserta lomba dansa menunjukkan kebolehannya di depan kantor Bupati Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (24/11/2017).
Adapun nama nama pemenang untuk kategori umum, Hekser dan pasangannya (juara 6), Daniel B Suri dan pasangannya (juara 5), Anselmus Halla dan pasangannya (juara 4), Anna Bria dan pasangannya (juara 3), Jenisius Bana dan pasangannya (juara 2) dan Ronal Arival Bongo dan pasangannya (juara 1).

Untuk kategori mahir, Inacio Salu dan pasangannya (juara 6), Oddye Lake dan pasangannya (juara 5), Amado dan pasangannya (juara 4), Monyea Nahak dan pasangannya (juara 3) Day Banani dan pasangannya (juara 2) dan Steven Alexander Kefi dan pasangannya (juara 1).

Dansa Jadi Tradisi Orang Timor

Dansa telah menjadi tradisi orang Timor pada umumnya yang diadopsi dari Portugis dan Belanda.

Dalam pesta pernikahan dan syukuran lainnya, dansa menjadi bagian yang wajib ada bahkan dianggap sebagai puncak acara syukuran. Artinya tak ada pesta tanpa dansa.

Para peserta lomba dansa menunjukkan kebolehannya di depan kantor Bupati Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (24/11/2017).KOMPAS.COM/SIGIRANUS MARUTHO BERE Para peserta lomba dansa menunjukkan kebolehannya di depan kantor Bupati Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (24/11/2017).
Baik di kota maupun di desa-desa, kesenian warisan kolonial itu berkembang sangat cepat semua kalangan menikmatinya baik dari anak-anak hingga usia lanjut.

Dalam pesta nikah misalnya, beberapa acara seperti petuah atau sambutan, pemotongan kue pengantin resepsi dan lainnya hanya dilakukan selama 1,5 jam hingga 2 jam, sedangkan dansa dilakukan hingga pagi hari.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

Travel Update
8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

Jalan Jalan
Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Travel Update
5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

Jalan Jalan
6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

Hotel Story
5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

Travel Tips
3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

Travel Update
Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Jalan Jalan
The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

Travel Update
Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Jalan Jalan
Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Travel Update
Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Travel Update
Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

Travel Update
Museum Benteng Vredeburg di Yogyakarta Akan Buka Kembali Juni 2024

Museum Benteng Vredeburg di Yogyakarta Akan Buka Kembali Juni 2024

Travel Update
Warga Venesia Protes Pemungutan Biaya Masuk untuk Turis

Warga Venesia Protes Pemungutan Biaya Masuk untuk Turis

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com