Hamparan padang savana, alamnya, kawasan hutan yang masih baik, ternak-ternak dan kuda sandelwood Sumba dan Kawasan Taman Nasional MataLawa yang menyimpan berbagai keanekaragaman hayati, berbagai jenis burung endemik Sumba, obyek wisata yang sangat menarik untuk dijelajahi.
“Saya tak sia-sia mengikuti lomba burung dan birding di kawasan Taman Nasional MataLawa karena saya langsung melihat burung endemik Sumba, Julang Sumba dan Kakatua Jambul Jingga. Selama ini saya baca di berbagai referensi hasil penelitian serta artikel-artikel di media massa yang menceritakan keunikan Pulau Sumba. Akhirnya saya sendiri merasakan langsung alam dan berbagai kekayaan alam yang ada di dalam kawasan hutan rimba Taman Nasional MataLawa,” tutur Barbara.
Barbara mengakui dirinya bersama saudara dan keluarga menikmati keunikan alam di Pulau Sumba dengan menginap tiga malam di lokasi Manurara dengan memakai tenda dan berkemah.
"Saya pertama kali berkunjung ke Sumba. Banyak yang saya lihat, menikmati jalan-jalan di tengah hutan, mendengar suara burung endemik Sumba, kerjasama dan bertemu banyak orang yang mencintai burung endemik Sumba, melihat anak-anak muda Indonesia yang menggambar burung endemik Sumba yang fantastik. Saya sangat heran dan kagum dengan talenta anak-anak Indonesia yang bisa menggambar burung dengan melihat langsung dari alam," katanya.
“Saya berharap alam Sumba sebagai paru-paru dunia untuk dijaga dengan baik. Saya berharap jangan bakar padang savana yang berada di seluruh Pulau Sumba maupun di sekitar kawasan Taman Nasional MataLawa Sumba,” tambah Barbara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.