Julang Sumba jantan dan betina terbang beriringan. Tidak terpisah satu sama lain. Julang Sumba jantan terus menjaga kekasihnya, Julang Sumba betina. Julang Sumba jantan mengetahui dan memahami untuk memanjakan kekasihnya itu sampai di dalam lubang kayu di hutan belantara tersebut.
Salah satu daya tarik dari Julang Sumba adalah cara terbangnya yang beriringan. Sepasang Julang Sumba tidak terpisah satu sama lain. Sepasang Julang Sumba tidak terpencar saat mencari makan di pagi hari maupun saat kembali ke sarangnya.
Di sebut Julang Sumba karena sarangnya berada di pohon raksasa yang sangat tinggi di tengah hutan itu. Ratusan meter tinggi pohon di tengah hutan di Taman Nasional MataLawa Sumba menjadi sarang burung Julang Sumba. Itulah keunikannya.
Membuat Kamar di Dalam Lubang Pohon
Salah satu kekhasan dari Burung Julang Sumba adalah membuat kamar tidur di dalam pohon raksasa. Kamar tidur itu sebagai sarang utama dari burung itu. Di dalam lubang pohon itu hanya sepasang Julang Sumba. Tidak berkumpul secara massal.
Kamar tidur itu juga sebagai tempat berbagi kasih sayang antara Julang Sumba jantan dan betina. Kamar tidur itu juga sebagai tempat sarang telur-telurnya sebelum menetas.
Kamar tidur di dalam lubang pohon itu sebagai tempat khusus bagi Julang Sumba untuk beristirahat dari aktivitas hariannya. Dikisahkan bahwa Julang Sumba memiliki sifatnya yang monogami. Julang Sumba setia dengan satu pasangan sampai mati.