Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Rinjani Dibuka Lagi, tapi Pendakian Belum Diizinkan

Kompas.com - 07/07/2020, 11:12 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Dedy Asriady mengungkapkan akan membuka wisata alam non pendakian di TNGR mulai Selasa, (7/7/2020).

Hal tersebut sudah sesuai arahan Dirjen KSDAE dan hasil koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) serta Pemerintah Kabupaten Lombok Timur, Lombok Utara, dan Lombok Tengah.

"Sesuai dengan Surat Edaran Dirjen KSDAE Kementerian LHK Nomor: SE.9/KSDAE/PJLHIL/KSA.3/6/2020 tanggal 23 Juni 2020 tentang Arahan Pelaksanaan Reaktivasi Bertahap di Kawasan Taman Nasional, Taman Wisata Alam dan Suaka Margasatwa untuk Kunjungan Wisata Alam Pada Masa New Normal Pandemi Covid-19, maka destinasi wisata alam non pendakian TNGR untuk tahap I akan dibuka untuk umum mulai tanggal 7 Juli 2020," kata Dedy seperti dikutip rilis yang diterima Kompas.com, Senin (6/7/2020).

Pembukaan tahap pertama ini, kata dia, tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat dengan adanya syarat dan ketentuan yang berlaku. Hal ini mengingat karena pembukaan masih terjadi dalam masa pandemi.

Ia mengungkapkan, TNGR memiliki 13 destinasi wisata non pendakian dan 5 destinasi wisata pendakian yang berada di tiga kabupaten yaitu Lombok Timur, Lombok Tengah, dan Lombok Utara.

Baca juga: Gunung Rinjani Bakal Buka 7 Juli? Wisata Hanya untuk One Day Trip

Adapun untuk wisata non pendakian, seperti Otak Kokok Joben (Joben Eco Park), Telaga Biru, Treng Wilis, Air Terjun Jeruk Manis, Gunung Kukus, Air Terjun Mayung Polak, Sebau, Savana Propok.

Kemudian Bukit Telaga, Jalur Sepeda Gunung Sembalun, Air Terjun Mangku Sakti, Air Terjun Tiu Ngumbak dan Torean dengan daya tarik wisata berupa Air Terjun Penimbungan.

"Sedangkan destinasi wisata pendakian yaitu Senaru, Torean, Sembalun, Timbanuh dan Aik Berik," tambahnya.

 

KEINDAHAN ALAM INDONESIA - Lanskap Gunung Rinjani dari puncak Bukit Pergasingan, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Kamis (19/3/2015). Puncak Bukit Pergasingan menjadi pilihan wisata trekking di Lombok Timur untuk menyaksikan matahari terbit dan lanskap Gunung Rinjani. KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO KEINDAHAN ALAM INDONESIA - Lanskap Gunung Rinjani dari puncak Bukit Pergasingan, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Kamis (19/3/2015). Puncak Bukit Pergasingan menjadi pilihan wisata trekking di Lombok Timur untuk menyaksikan matahari terbit dan lanskap Gunung Rinjani.

Putuskan delapan destinasi wisata non pendakian yang buka

Dedy menuturkan, berdasarkan arahan Dirjen KSDAE, hasil koordinasi dengan Pemprov NTB dan Pemkab serta mempertimbangkan zona risiko Covid-19 yaitu zona hijau dan kuning, diputuskan reaktivasi tahap 1 kegiatan wisata alam di TNGR dengan kuota 30 persen dari kunjungan normal.

Ia menyebutkan, untuk tahap pertama akan dibuka delapan destinasi wisata alam non pendakian yaitu Otak Kokok Joben (Joben Eco Park), Telaga Biru, Air Terjun Jeruk Manis, Gunung Kukus, Air Terjun Mayung Polak, Sebau, Savana Propok dan Air Terjun Mangku Sakti.

"Untuk tahap 1 mulai Selasa besok, kita buka delapan destinasi wisata alam non pendakian dengan kuota 30 persen," tegasnya.

Baca juga: Ini Daftar 29 Kawasan Pariwisata Alam yang Siap Dibuka

Berikut delapan wisata alam non pendakian TNGR beserta kuota kunjungan per harinya

  1. Otak Kokok Joben (Joben Eco Park), 227 pengunjung
  2. Telaga Biru, 84 pengunjung
  3. Air Terjun Jeruk Manis, 180 pengunjung
  4. Gunung Kukus, 90 pengunjung
  5. Air Terjun Mayung Polak, 60 pengunjung
  6. Sebau, 22 pengunjung
  7. Savana Propok, 150 pengunjung
  8. Air Terjun Mangku Sakti, 90 pengunjung

Gunung Rinjanishutterstock Gunung Rinjani

Wisatawan wajib taati protokol kesehatan

Selain itu, Dedy mengatakan TNGR akan menerapkan protokol Covid-19 yang ketat terhadap para wisatawan mulai dari pintu masuk, saat di lokasi wisata, maupun saat keluar pintu wisata.

Adapun protokolnya yaitu wisatawan diwajibkan menggunakan masker, membawa hand sanitizer atau sabun cair, trash bag, menjaga jarak minimal satu meter, membawa surat keterangan bebas Covid-19 bagi yang berasal dari luar Provinsi NTB.

Sementara itu, bagi wisatawan yang berasal dari pulau Lombok bisa membawa surat bebas gejala influenza atau influenza-like illness.

Baca juga: FOTO: 6 Foto Gunung Rinjani, Salah Satu Gunung Tertinggi di Indonesia

Terkait jam kunjungan atau pelayanan diberlakukan mulai pukul 09.00-15.00 WITA.

“Kita akan memastikan penerapan protokol Covid-19 pada petugas, wisatawan dan penyedia jasa wisata alam serta membatasi jam kunjungan/pelayanan” sambung Dedy.

Wisata pendakian masih tutup

Dedy menegaskan, lima destinasi wisata pendakian TNGR yaitu Senaru, Torean, Sembalun, Timbanuh, dan Aik Berik masih ditutup pada pembukaan tahap pertama.

Lebih lanjut, ia menerangkan bahwa pihaknya telah membentuk Tim Pengawasan dan Pengendalian Pelaksanaan Reaktivasi Bertahap Untuk Kunjungan Wisata Alam pada Kawasan TNGR yang akan melakukan evaluasi secara berkala.

"Kami masih menutup destinasi pendakian sambil menunggu hasil evaluasi Tim dan arahan dari Pusat serta koordinasi dengan Pemerintah Daerah," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com