KOMPAS.com – Jika ingin merasakan sensasi kulineran yang unik dan berbeda, mampir ke Ketjeh Resto di Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah, bisa jadi pilihan.
Lokasinya berada satu kompleks kawasan wisata De Wangen, tak jauh dari wisata Umbul Manten dan Watergong.
Baca juga: 8 Pesona Dusun Girpasang di Klaten, Naik Gondola sampai Trekking
Mengusung konsep “ketjeh” atau bermain air dalam bahasa Jawa, Ketjeh Resto menawarkan konsep yang berbeda dari restoran lainnya.
“Karena di Polanharjo terkenalnya wisata air. Awalnya kami cuman ada berkuda dan memanah, wisata religi gitu. Dari situ, ada pemikiran untuk membentuk restoran di sini dengan konsep air,” kata Manajer Ketjeh Resto Yayat saat dihubungi Kompas.com, Selasa (08/12/2020).
Ketjeh Resto dan wisata De Wangen memang masih berada dalam kawasan yang sama, hanya berbeda manajemen saja.
Baca juga: Bukit Sidoguro Klaten yang Instagramable, Lihat Rowo Jombor dari Ketinggian
Para pengunjung yang datang bisa makan di area kolam dangkal setinggi mata kaki orang dewasa. Kolam tersebut sengaja dibentuk awalnya dari aliran sungai yang dibendung untuk mengairi kebun kangkung milik warga sekitar.
Aliran air yang dibendung tersebut kemudian dimanfaatkan para pemilik restoran untuk dijadikan tempat makan sekaligus wisata.
“Airnya memang dangkal, jadi anak-anak kecil itu bisa lari-lari main air. Orangtuanya sambil menikmati makan,” papar Yayat.
Baca juga: Bus Wisata ke Girpasang Klaten Resmi Beroperasi, Harga Mulai Rp 30.000
Kolam yang berkuran cukup luas tersebut memiliki aliran yang tidak deras, sehingga cenderung aman untuk dipakai area bermain anak.
Di sana, ada pula ikan-ikan kecil dari sungai dan sawah. Banyak pengunjung yang kemudian sengaja membawa jaring kecil untuk menangkap ikan-ikan tersebut.
“Rencana nanti kami mau sebar ikan setiap hari minggu, weekend gitu. Jadi nanti anak-anak kecil bisa sambil cari ikan,” imbuh Yayat.
Baca juga: Suwatu by Mil&Bay, Nuansa Bali dengan Pemandangan Candi Prambanan
Secara total, restoran ini memiliki kapasitas pengunjung hingga 300 orang. Karena areanya yang luas, pengelola masih tetap bisa menetapkan aturan jaga jarak antar meja.
Tak hanya di atas aliran air saja, ada pula beberapa area makan juga lain.
Di bagian kolam air, kata Yayat, ada sekitar 40 meja yang berjarak cukup jauh satu sama lain. Meja-meja tersebut bergaya meja piknik dan memiliki bagian atap, sehingga bisa melindungi dari panas.
Selain area kolam air, jika tak ingin basah-basahan para pengunjung juga bisa duduk di area lesehan di pinggir kolam, area indoor, serta area tenda-tenda dari kain dengan konsep alami.
Baca juga: Desa Wisata Wayang di Klaten, Asyiknya Belajar Bikin Wayang Kulit sampai Memanah
Selain latar belakang kolam air yang unik, pengunjung juga bisa menikmati pemandangan kebun kangkung milik warga sekitar. Tak sedikit pula yang memanfaatkannya sebagai latar belakang berswafoto.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.