UE secara resmi mendukung beberapa vaksin mencakup vaksin yang dibuat oleh Pfizer, Moderna, dan Johnson & Johnson.
Namun, mereka tidak mencakup vaksin AstraZeneca yang diproduksi di India atau vaksin lainnya yang digunakan di negara berkembang, termasuk vaksin yang diproduksi di China dan Rusia.
Masing-masing negara UE bebas untuk menerapkan aturan masing-masing untuk pelancong dari dalam dan luar blok mereka. Aturan mereka pun sangat bervariasi, sehingga membuat kebingungan lebih lanjut bagi wisatawan.
Baca juga: Museum Mabuk Dibuka di Kroasia, Koleksinya Unik!
Beberapa negara UE termasuk Belgia, Jerman, dan Swiss mengizinkan orang-orang untuk masuk ke negara mereka meski tidak divaksin dengan vaksin yang didukung UE. Sementara negara lain termasuk Perancis dan Italia tidak mengizinkannya.
Bagi Nsofor, pengetahuan bahwa dia dapat dilarang memasuki UE merupakan penemuan yang tidak menyenangkan.
Setelah setahun bekerja selama pandemi di Abuja, dia dan istrinya menantikan liburan ke Eropa bersama dua putrinya.