Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/07/2021, 17:45 WIB

KOMPAS.com – Industri pariwisata dan ekonomi kreatif merupakan bagian dari industri yang terdampak pandemi Covid-19.

Di Indonesia, kebijakan penutupan tempat wisata dan pembatasan mobilitas saat PPKM Darurat di Pulau Jawa dan Bali menjadi tantangan bagi pelaku usaha di industri tersebut agar tetap bertahan.

Dalam paparannya di acara diskusi “Pro-Kontra Kesehatan Dan Ekonomi: Bisakah Berdampingan di Masa Pandemi?”, Ketua Umum ASITA (Asosiasi Tour dan Travel Agent) Nunung Rusmiati mengatakan, ia harus tetap kreatif dan inovatif.

Baca juga: Jika PSBB Lagi, Waketum DPP Asita Harap Pengusaha Travel Agent Tak Potong Gaji Karyawan

Adapun salah satu upayanya adalah digitalisasi pariwisata melalui kerja sama dengan PT Aero Sytems Indonesia (Asyst) dalam hal marketplace.

Berdasarkan Instagram @humas_asita, kerja sama yang dimulai sejak 7 Mei 2021 tersebut mendukung pengalaman, atraksi, dan aktivitas digital untuk anggota ASITA sebagai pemasok situs web Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Look, book, pay, review (lihat, pesan, beli, beri ulasan). Di sini bisa lihat (secara) digital. Bisa dengan handphone, bisa kita capai,” kata Rusmiati, Sabtu (17/7/2021).

Baca juga: Ada PPKM Darurat, Work From Bali dan Bali Sambut Turis Asing Ditunda

Selain itu, ia sempat menyinggung rencana travel bubble (gelembung perjalanan) antara Indonesia dengan negara lain yang belum terlaksana lantaran situasi pandemi Covid-19 di Indonesia.

Melansir dari Kompas.com, gelembung perjalanan adalah bentuk kerja sama antar dua negara yang berhasil mengendalikan pandemi Covid-19. Gelembung ini memudahkan penduduk di dua negara tersebut untuk melakukan perjalanan tanpa menjalani proses karantina. 

Ia kemudian memberi contoh implementasi travel bubble ke wilayah domestik, khususnya yang zona hijau, guna menciptakan pergerakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

“Sekarang kita harus realize (sadar). (Praktik) Travel bubble (bisa) kita lakukan di lokal maupun domestik,” ujarnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+