Airbnb Luncurkan Situs Berisi Penginapan dan Kegiatan Wisata di Bali

KOMPAS.com – Airbnb menghadirkan situs mikro atau microsite khusus Bali yang menampilkan deretan penginapan terbaik di Pulau Dewata.

Menurut keterangan pers yang diterima, Kamis (25/11/2021), hal ini dilakukan untuk mendorong pemulihan pariwisata di Indonesia melalui kerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan, kolaborasi pihaknya dengan Airbnb juga bertujuan untuk membuka kembali lapangan kerja yang lebih luas.

“Dan menyelamatkan usaha penginapan di destinasi wisata Indonesia, mulai dari Bali. Dengan ini kita juga dapat memperbarui optimisme kita menuju pemulihan sektor pariwisata, dan mempersiapkan berbagai destinasi untuk menyambut wisatawan internasional maupun dalam negeri,” tutur dia.

Baca juga:

• Turis Backpacker Asal Swedia Suka Datang ke Bali
• Bali Masuk Daftar 30 Warisan Dunia UNESCO Terpopuler di Instagram 2021
• 10 Tempat Wisata Pantai Tersembunyi di Bali, Indah dan Sepi

Kerja sama ini dilakukan untuk mendorong pariwisata berkualitas tinggi dengan mempromosikan pengalaman, serta akomodasi wisata unik di Indonesia kepada wisatawan Nusantara (wisnus) dan wisatawan mancanegara (wisman).

Tidak hanya itu, kerja sama juga dilakukan untuk meningkatkan keterampilan digital pengusaha lokal dan menyoroti beragam destinasi prioritas di Indonesia, dimulai dari Bali.

Melalui poin tersebut, Airbnb meluncurkan microsite http://www.airbnb.com/ItsTimeForBali yang menampilkan beragam penginapan dan pengalaman berlibur di Bali. 

Peluncuran situs tersebut juga untuk mengantisipasi banyaknya perusahaan yang mengizinkan karyawan untuk bekerja dari jauh atau remote.

General Manager for Airbnb in Southeast Asia, India, Hong Kong, and Taiwan Amanpreet Singh Bajaj mengatakan, pihaknya memudahkan orang-orang untuk bekerja dari rumah di mana saja.

“Termasuk di lokasi bekerja-sambil-berlibur populer seperti Bali. Kami melihat fleksibilitas baru ini dapat mendorong periode menginap dalam jangka waktu yang lebih panjang dan kegiatan bekerja-sambil-berlibur di seluruh dunia, termasuk di Asia Tenggara,” jelas Bajaj.