Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negara G20 Ingin Investasi Pariwisata ke Indonesia, Termasuk Rusia

Kompas.com - 29/09/2022, 15:06 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyebut, ada sejumlah negara anggota G20 yang berminat memberikan investasi di sektor pariwisata Indonesia.

Investasi tersebut ditawarkan khususnya untuk lima destinasi super prioritas (DSP) dan delapan kawasan ekonomi khusus (KEK), dengan investasi berbasis green tourism (ekowisata). 

"Ada minat dari Uni Emirat Arab (UEA), Arab Saudi, India, Rusia, Spanyol, dan dari beberapa negara yang ada di G20 lainnya, dalam proses penawaran investasi berbasis green tourism," ujar Sandiaga dalam Weeky Press Briefing yang digelar hybrid, Rabu (28/9/2022). 

Baca juga: 5 Destinasi Super Prioritas Indonesia, Ada Surga Tersembunyi yang Indah

Adapun lima destinasi super prioritas (DSP) yaitu Danau Toba di Sumatera Utara, Borobudur di Jawa Tengah, Mandalika di Nusa Tenggara Barat (NTB), Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT), serta Likupang di Sulawesi Utara.

Sedangkan delapan kawasan ekonomi khusus (KEK) adalah Morotai, Singosari, Tanjung Lesung, Likupang, Lido, Nongsa, Tanjung Kelayang, dan Mandalika.

Sandiaga menambahkan, Presidensi G20 tidak hanya berpeluang untuk menarik investor, tetapi juga potensi dalam bidang green tourism atau pariwisata berkelanjutan. 

"Kami mencatat dari seluruh yang ditawarkan ada sekitar 6-8 miliar dollar (AS) yang tersedia untuk diinvestasikan sampai ke akhir tahun 2030," tutur dia. 

Baca juga: Berikut 3 Rekomendasi Ekowisata Sejuk di Ciwidey untuk Pecinta Alam

Pemerintah dorong investor domestik

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan, proses investasi harus direspons dengan cepat dan melibatkan semua pihak.

Ini termasuk melibatkan investor-investor dalam negeri atau regional yang saat ini belum terlalu aktif di sektor pariwisata. 

"Semua pihak, termasuk juga dalam negeri dan investor regional yang selama ini belum berinvestasi secara aktif di sektor pariwisata," ujar Menparekraf. 

Baca juga: 14 Pantai Indah di NTT, Ada yang Berpasir Putih dan Diapit 2 Gunung

Sandiaga menilai, investor dalam negeri seharusnya tidak boleh tertinggal untuk menanamkan modal di sektor pariwisata. Sebab, sektor ini memiliki tingkat kepulihan dua kali lebih cepat dibandingkan sektor lainnya. 

Jika tidak dimanfaatkan oleh pengusaha Indonesia secara cerdas, Sandiaga mengkhawatirkan peluangnya akan segera hilang dan diambil alih para pengusaha asing.

"Jangan sampai kami disalahkan. Kami sudah memberikan peluang terbuka, silakan investor dalam negeri ambil peluang itu," ujar Sandiaga. 

Baca juga: Gunungkidul Yogyakarta Terbuka untuk Investasi Wisata Edukasi

Pasalnya, kata dia, pariwisata tidak hanya menciptakan lebih banyak lapangan kerja, tetapi juga bisa dampak positif terhadap kinerja keuangan.

Selain itu, dengan adanya green tourism, tentu berdampak positif terhadap keberlanjutan lingkungan termasuk pengurangan emisi karbon. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com