Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Tips Bikin Visa Schengen, Jangan Beri Itinerary Fiktif

Kompas.com - 02/12/2022, 16:31 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebelum liburan ke Eropa, khususnya kamu wajib memiliki visa khusus yang disebut visa Schengen jika berencana mengunjungi negara-negara Schengen.

Visa Schengen dibutuhkan sebagai izin masuk dan menetap dalam jangka waktu singkat di 26 negara Schengen.

Baca juga: Paspor dan Visa Apa Bedanya? Simak Penjelasan Ini

Adapun ke-26 negara tersebut meliputi Belgia, Denmark, Jerman, Finlandia, Perancis, Yunani, Italia, Luksemburg, Austria, Portugal, dan Belanda.

Kemudian ada Norwegia, Spanyol, Swedia, Islandia, Estonia, Hungaria, Latvia, Lithuania, Malta, Poland, Slovenia, Slovakia, Republik Ceko, Swiss, dan Liechtenstein.

Jelang awal tahun 2023, permintaan visa Schengen dikatakan cukup tinggi. Untuk itu, kamu yang berencana pergi ke Eropa disarankan mengurus visa setidaknya tiga bulan sebelum keberangkatan.

"Animo masyarakat tinggi sekali dan diprediksi akan lebih banyak lagi yang bepergian ke Eropa (tahun depan), Paris, Italia, Amsterdam dan Inggris adalah negara paling banyak dituju," kata Head of Communication Golden Rama Tours and Travel, Ricky Hilton kepada Kompas.com, Kamis (1/12/2022).

Baca juga: Bayar Visa Akan Bisa Melalui Kartu Kredit dan Debit

Berikut sejumlah tips membuat visa Schengen yang perlu kamu ketahui, seperti dirangkum Kompas.com dari agen-agen perjalanan dan VFS Global Viea Application Center, per Desember 2022.

Tips membuat visa Schengen

1. Ajukan visa untuk negara terlama yang dikunjungi

Masyarakat diharuskan mengurus visa Schengen dari negara Schengen terlama yang akan dikunjungi nantinya.

Misalkan, jika akan melakukan perjalanan selama 10 hari dengan jadwal empat hari di Austria, tiga hari di Jerman, dan tiga hari di Belgia, maka visa yang harus diajukan adalah Visa Schengen Austria.

Baca juga: Paspor Indonesia Berlaku 10 Tahun, Catat 4 Hal Penting Ini

"Peraturan lain, jika memang ada tiga negara yang akan dikunjungi dengan masa tinggal yang sama, pengajuan visa diharuskan menggunakan negara pertama yang dikunjungi," kata call center VFS Global Austria, Hansen, saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (1/12/2022).

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

 

2. Jangan berikan itinerary fiktif

Ilustrasi liburan ke luar negeri naik pesawat.PEXELS/ADRIAN AGAWIN Ilustrasi liburan ke luar negeri naik pesawat.

Pengurusan visa Schengen bisa dilakukan secara mandiri, maupun melalui agen perjalanan.

Bila ingin mengurus visa lewat agen perjalanan, Ricky Hilton mengingatkan agar masyarakat tidak memberikan itinerary fiktif kepada pihak agen perjalanan.

Baca juga: Apa Itu Paspor Elektronik Polikarbonat dan Berapa Biayanya?

Sebab, hal ini bisa berdampak pada penolakan visa, serta rusaknya hubungan kerja sama antar agen perjalanan dengan kedutaan negara-negara Schengen di Indonesia.

"Jadi kami sangat menghindari pengiriman dokumen dengan data yang tidak akurat," ujar Ricky.

3. Ajukan minimal tiga bulan sebelum keberangkatan

Lama waktu yang diperlukan untuk mengurus visa dari proses pendaftaran hingga selesai bisa beragam, tergantung kedutaan masing-masing negara.

Misalnya untuk visa Schengen Austria, bisa jadi dalam waktu sekitar 15 hari atau lebih.

"Lama jadinya untuk visa Austria itu sekitar 15 hari, tapi bisa lebih lama karena tergantung keputusan kedutaan," terang Hansen.

Baca juga: Tips Wawancara dan Foto saat Membuat Paspor, Jangan Pakai Baju Putih!

Apalagi, menurut call center VFS Global Hendry, pengajuan visa ke negara Schengen termasuk Austria, sangat tinggi.

"Jadi dikhawatirkan aktivasi visa bisa lebih dari 15 hari. Kami mendapat informasi, untuk janji temu pengajuan visa ke Austria sampai akhir tahun ini sudah penuh," ujar Hendry.

Untuk itu, jika memohonkan visa melalui agen perjalanan, usahakan memberi jarak waktu lebih lama sebelum keberangkatan. Misalnya, enam bulan.

Baca juga: Berapa Umur yang Tepat untuk Membuat Paspor? Ini Ketentuannya

Sebab, sesi paling lama adalah ketika menentukan janji temu tersedia dengan kedutaan yang bersangkutan.

"Kami memiliki campaign "booking jauh hari bikin tenang di hati", tentu saja booking visa dari enam bulan sebelum keberangkatan kami rekomendasikan untuk persiapan yang lebih baik," pungkas Ricky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com