Oleh karena itu, Made menyarankan promosi wisata domestik bagi milenial dan terutama gen Z, bisa dilakukan salah satunya melalui media sosial.
Sebab, kata dia, digitalisasi merupakan suatu hal yang sudah tidak bisa ditawar lagi, terutama jika ingin menjangkau milenial dan gen Z. Karakteristik mereka termasuk haus akan informasi dan serba ingin cepat tahu.
"Mereka ingin cepat dapat informasi, tidak mau lama-lama karena menurut mereka membosankan. Jadi untuk promosinya harus catchy, singkat, jelas, dan penuh gambar," pesan Made.
Baca juga:
Berangkat dari pengalamannya, ia menemukan bahwa generasi muda lebih menyukai unggahan 30 detik di platform media sosial yang populer, seperti Tiktok, sehingga cepat viral dibandingkan video biasa berjam-jam lamanya.
"Mereka haus informasi, tapi lihat lagi 'Menarik enggak nih infonya buat kita, kalau enggak ya gak usah' begitu," sambungnya,
Baca juga: Gen Z dan Metaverse Jadi Fokus Strategi Pariwisata Menuju Ekonomi Baru
Dengan demikian, ia meminta agar para pelaku terkait di daerah bisa terus membenahi website dan media sosialnya dengan beragam foto serta konten menarik, untuk dapat menarik generasi muda berwisata di Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.