Pulau Madura dijuluki sebagai Pulau Garam, lantaran mampu menghasilkan garam dalam jumlah besar. Melansir dari Indonesiabaik.id Kominfo, banyak warga di Pulau Madura yang memiliki lahan tambak garam rakyat, sehingga tidak mengherankan jika pulau ini adalah produsen garam.
Kondisi tersebut didukung dengan kondisi alam Pulau Madura yang dikelilingi lautan, serta tidak memiliki banyak sungai dan sumber air tawar. Meskipun garam hanya dihasilkan di sepanjang pantai selatan Madura, namun air lautnya memiliki kadar garam tinggi lantaran sungai dan sumber air tawar sedikit.
Selain itu, musim kemarau di Pulau Madura lebih panjang sehingga cocok untuk produksi garam. Suhu rata-rata Pulau Madura adalah 26,9 derajat celsius, dengan kemarau panjang antara empat hingga lima bulan.
Adapun proses pembuatan garam rakyat di Pulau Madura disebut sebagai madurese, atau cara orang Madura. Pembuatan garam dilakukan dengan kristalisasi air laut secara total, kemudian garam diambil mulai dari lapisan terbawah hingga atas.
Baca juga:
Wisata di Pulau Madura tidak kalah menariknya dengan destinasi wisata di Pulau Jawa. Pantai-pantai di Pulau Madura memiliki hamparan pasir putih, seperti Pantai Gili Labak, Pantai Siring Kemuning, Pantai Slopeng, Pantai Lombang, dan sebagainya.
Wisatawan juga bisa menjumpai berbagai wisata sejarah di Madura, seperti Makam Aermata Ebhu, Masjid Jami Sumenep, Mercusuar di Pantai Sembilangan, dan Museum Cakraningrat.
Jika berkunjung ke Pulau Madura, jangan lupa untuk menyaksikan tradisi khas, yaitu karapan sapi. Salah satu tempat menonton karapan sapi adalah lapangan R.P. Moch. Noer di Dusun Bajik, Kelurahan Bancaran, Kabupaten Bangkalan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.