Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tradisi Menyambut Lebaran di Indonesia, Ada Grebeg Syawal

Kompas.com - 10/04/2024, 12:04 WIB
Zeta Zahid Yassa,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lebaran merupakan momen penting bagi muslim di Indonesia. Setelah menjalani ibadah puasa selama satu bulan penuh, umat Islam merayakan kemenangannya dengan Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran. 

Sama seperti bulan Ramadan yang disambut meriah, Idul Fitri pun disambut dengan suka cita. Bahkan, setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi masing-masing dalam menyambut Idul Fitri.

Baca juga: 4 Wisata di Jakarta untuk Mengisi Libur Lebaran 2024

Tak hanya mudik dan sungkem yang menjadi tradisi wajib saat Lebaran, setiap daerah di Indonesia juga punya tradisi Lebaran yang unik sesuai dengan budaya dan kepercayaan yang sudah dilaksanakan secara turun-temurun. 

Dilansir dari laman Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Senin (8/04/2024), berikut beberapa tradisi Lebaran di Indonesia:

Tradisi sambut Lebaran di Indonesia

1. Grebeg Syawal

ILUSTRASI - Prajurit Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat mengawal 'gunungan kakung' dari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat saat berlangsungnya tradisi Grebeg Syawal, Rabu (31/08/2011). 'Gunungan Kakung' yang terdiri dari berbagai sayuran dan hasil bumi tersebut kemudian diarak menuju ke Masjid Gede Keraton untuk selanjutnya dirayah warga. Warga yang berhasil mendapat salah satu isi dari gunungan tersebut dipercaya akan mendapatkan berkah dan rezeki. Upacara tersebut itu dilaksanakan bertepatan dengan perayaan 1 Syawal 1432 H. TRIBUNJOGJA/BRAMASTO ADHY ILUSTRASI - Prajurit Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat mengawal 'gunungan kakung' dari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat saat berlangsungnya tradisi Grebeg Syawal, Rabu (31/08/2011). 'Gunungan Kakung' yang terdiri dari berbagai sayuran dan hasil bumi tersebut kemudian diarak menuju ke Masjid Gede Keraton untuk selanjutnya dirayah warga. Warga yang berhasil mendapat salah satu isi dari gunungan tersebut dipercaya akan mendapatkan berkah dan rezeki. Upacara tersebut itu dilaksanakan bertepatan dengan perayaan 1 Syawal 1432 H.

Grebeg Syawal menjadi salah satu tradisi rutin di Keraton Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yang dilakukan setiap 1 Syawal atau tepat pada Hari Raya Idul Fitri. 

Tradisi ini merupakan wujud syukur setelah melewati bulan Ramadan dan sudah dilaksanakan sejak abad ke-16.

Daya tarik dari tradisi Grebeg Syawal adalah tujuh gunungan yang terdiri dari berbagai elemen. 

Seluruh gunungan akan dibawa oleh abdi dalem dan dikawal prajurit bregodo dari Alun-Alun Utara Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat menuju beberapa tempat.

Baca juga:

2. Perang Topat

Warga saling lempar dengan ketupat saat tradisi Perang Topat, di  Pura Lingsar, Lombok Barat, Rabu (11/12/2019). Perang topat adalah tradisi di Lombok yang merupakan warisan leluhur dan diyakini merupakan simbol perdamaian dan pemersatu antar umat beragama.KOMPAS.com/FITRI RACHMAWATI Warga saling lempar dengan ketupat saat tradisi Perang Topat, di Pura Lingsar, Lombok Barat, Rabu (11/12/2019). Perang topat adalah tradisi di Lombok yang merupakan warisan leluhur dan diyakini merupakan simbol perdamaian dan pemersatu antar umat beragama.

Di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), terdapat tradisi Perang Topat atau “perang ketupat” sebagai simbol kerukunan antar-umat Hindu dan Islam yang hidup berdampingan di wilayah tersebut. 

Sebelum “perang” dimulai, masyarakat akan melakukan doa dan ziarah ke makam-makam.

Uniknya, setelah tradisi dimulai, ketupat-ketupat yang digunakan untuk berperang akan kembali diperebutkan.

Baca juga: Lebaran Topat di Lombok Potensial Menarik Wisatawan

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com