Semana Santa 2022 di Larantuka NTT Kembali Ditiadakan

LARANTUKA, KOMPAS.com - Uskup Larantuka Monsinyur (Mgr.) Fransiskus Kopong Kung kembali memutuskan meniadakan pelaksanaan tradisi Semana Santa di Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Ini adalah kali ketiga Keuskupan Larantuka memutuskan untuk meniadakan ritual yang menjadi salah satu ikon Katolik dunia itu, tepatnya sejak tahun 2020 lalu.

Keputusan itu tertuang dalam Surat Keputusan Uskup Keuskupan Larantuka, Nomor: KL/168/VA/I1/2020 perihal keputusan perayaan devotional tradisi Semana Santa.

Uskup Mgr. Fransiskus Kopong Kung mengatakan, pembatalan perayaan Semana Santa disebabkan oleh pandemi, dan peningkatan jumlah pasien yang positif Covid-19.

"Saat ini kita sedang berada pada (PPKM) Level 3 secara nasional, maka demi kepentingan keselamatan, dan kesehatan seluruh warga masyarakat kita. Kami memutuskan meniadakan dan membatalkan pelaksanaan perayaan devosional tradisi Semana Santa di Larantuka, Konga, Wureh pada tahun ini," ujar Mgr. Fransiskus Kopong Kung, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com Senin (21/3/2022).

Keputusan ini juga berlaku untuk semua paroki yang sering melaksanakan tradisi tersebut.

Baca juga:

• Semana Santa di Larantuka, Ritual Pekan Suci Paskah Berusia 5 Abad
• Basarnas Maumere Siaga dalam Prosesi Laut Semana Santa di Larantuka
• Kemenpar Targetkan 300 Wisman Ziarah ke Larantuka
• Menikmati Air Hangat Alami di Bibir Pantai Kawaliwu Larantuka

Mgr. Fransiskus mengatakan, perayaan liturgi pekan suci di gereja tetap dirayakan seperti biasa, namun wajib menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

"Seperti memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir, atau dengan hand sanitizer," katanya.

Selain itu, lanjut dia, jumlah umat dibatasi, yakni 50 persen dari kapasitas tempat duduk di gereja, dan menjaga jarak tempat duduk satu meter.

Mgr. Fransiskus berujar, meskipun secara devotional perayaan itu tidak dilaksanakan, tetapi tidak mengurangi makna dari perayaan itu sendiri.

"Kita diharapkan memaknainya secara lebih rohaniah, lebih mendalam terhadap misteri iman dan keselamatan kita," pungkasnya.

Dilansir dari Kompas.com, Minggu (27/3/2016), Semana Santa merupakan perayaan warisan Portugis yang telah dilakukan sejak lima abad lalu. Ritual ini umumnya dilaksanakan selama Pekan Suci Paskah.