“Mi instan mengandung banyak lemak, lemak jenuh dan natrium, serta sedikit serat, protein, vitamin, dan mineral,” kata Vien, mengutip The Straits Times.
Vien mengatakan bahwa sebungkus mi instan yang disiapkan dengan satu saset bumbu dapat memiliki 1.700 miligram natrium.
Jumlah tersebut merupakan 85 persen lebih banyak dari jumlah asupan natrium harian yang direkomendasikan.
Selain itu, konsum garam atau natrium yang berlebihan dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan stroke.
Baca juga: Daftar 10 Mi Instan Korea Paling Enak, Cocok Jadi Oleh-oleh
Seseorang yang hanya mengonsumsi tiga porsi mi instan setiap hari akan menjadi kurang gizi seiring waktu.
Sebab, mereka tidak mendapatkan jumlah nutrisi yang dibutuhkan seperti protein, vitamin, dan mineral guna mendukung kesehatan.
Vien mengatakan bahwa sebenarnya tidak ada jumlah mi instan yang disarankan untuk dikonsumsi. Sebab, mi instan tidak dianggap sebagai pengganti makanan.
Baca juga: Unik! 8 Rasa Mi Instan Teraneh di Dunia Ada Rasa Matcha dan Yoghurt
Kendati demikian, Vien menyarankan jumlah aman untuk mengonsumsi mi instan dalam seminggu adalah satu sampai dua kali. Tidak hanya itu, kamu juga perlu membaca label makanan.
Melalui label makanan, pilihlah mi instan rendah natrium, rendah lemak dan lemak jenuh. Kamu juga bisa perhatikan asupan kalori dengan memilih porsi yang lebih kecil.
Sementara Hu, merekomendasikan untuk makan mi instan lebih jarang dari rekomendasi Vien.
Baca juga: Ini Dia Mi Instan Saingan Samyang
“(Mengonsumsi mi instan) satu atau dua kali sebulan tidak masalah. Namun beberapa kali dalam seminggu tentu bermasalah,” kata Hu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.