View this post on Instagram
Selain itu, perjalanan pulang yang lebih familiar juga menjadi salah satu faktor.
Kembali ke persepsi waktu yang terasa lebih singkat saat pulang.
Minimnya informasi mengenai tempat yang dituju saat pergi dan diketahuinya informasi tentang tempat tersebut saat pulang, menjadi salah satu hal yang memengaruhi cara otak dalam memersepsikan waktu tempuh.
Baca juga:
Hal lain yang juga mungkin berperan adalah jenis aktivitas yang dilakukan selama perjalanan karena aspek ini terkait erat dengan rangsangan yang diterima.
Bila seseorang sibuk melakukan banyak hal selama perjalanan, persepsi waktu perjalanan yang singkat akan cenderung dirasakan.
Berbeda dengan mereka yang minim aktivitas selama perjalanan berlangsung.
"Perbedaan waktu, berupa Efek Kappa, yang dirasakan antara pergi dan pulang merupakan fenomena yang terkait dengan cara otak memersepsikan waktu, dan tidak ada hubungannya dengan sifat waktu secara fisika," pungkas Husin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.