Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari Minum Air di Pesawat, Ini Alasan yang Wajib Diketahui

Kompas.com - 06/02/2022, 07:03 WIB
Desi Intan Sari,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Saat naik pesawat, para penumpang bisa menikmati aneka minuman yang telah disediakan, di antaranya kopi dan teh. 

Namun, pada Desember 2021 lalu, beredar sebuah video di TikTok tentang seorang pramugari, Kat Kamalani, yang menganjurkan penumpang pesawat untuk menghindari minum minuman tanpa kemasan. 

Dikutip dari Insider, Sabtu (5/2/2022), video tersebut bertajuk Do Not Eat These Things on An Airplane atau jangan konsumsi makanan/minuman ini di pesawat.  

"Aturan nomor satu, jangan pernah mengonsumsi minuman apa pun yang tidak di dalam kaleng atau botol," ujar Kamalani dalam videonya. 

Menurutnya, tangki air di pesawat tidak pernah dibersihkan. Sebagian besar awak kabin juga jarang minum kopi atau teh saat di pesawat, lantaran airnya berasal dari mesin pembuat kopi yang sama yang jarang dibersihkan kecuali jika rusak. 

Baca juga: 

Terkait hal itu, terdapat sebuah kajian pada tahun 2019 tentang air di maskapai penerbangan. Kajian tersebut dilakukan oleh Hunter College NYC Food Policy Center di City University of New York dan situs web kesehatan DietDetective.com. 

Mereka melakukan analisis air minum di 11 maskapai penerbangan besar dan 12 maskapai penerbangan regional di Amerika Serikat (AS).

Dilansir dari kajian tersebut, antara satu maskapai dengan yang lain memiliki kualitas air minum yang berbeda. Namun, banyak maskapai penerbangan yang mungkin menyediakan air yang tidak sehat untuk penumpang. 

Setiap maskapai penerbangan diberikan water health score atau skor kesehatan air dari yang tertinggi (lima) hingga terendah (nol) berdasarkan 10 kriteria, di antaranya ukuran pesawat dan kandungan bakteri E. coli. 

Maskapai penerbangan yang mendapat skor tiga atau lebih menunjukkan bahwa air yang diberikan relatif aman dan bersih. 

Baca juga: 5 Fakta Pesawat yang Sering Bikin Penumpang Penasaran

Hasil kajian tentang air minum di sejumlah maskapai penerbangan AS

Ilustrasi pramugari menyajikan minuman di dalam pesawat.Shutterstock/Bignai Ilustrasi pramugari menyajikan minuman di dalam pesawat.

Hasil dari kajian tersebut mengungkapkan, terdapat tujuh dari 10 maskapai penerbangan yang mendapat nilai di bawah tiga. 

Sementara itu, banyak maskapai penerbangan regional yang masih kurang memerhatikan kebersihan air mereka. 

“Kecuali untuk Piedmont Airlines (mendapat 4,3 poin), maskapai penerbangan regional perlu meningkatkan keamanan air di pesawat,” kata Direktur Eksekutif Hunter College NYC Food Policy Center dan editor DietDetective.com, Charles Platkin.

Senada dengan Kamalani, kajian tersebut menganjurkan penumpang agar tidak minum minuman tanpa kemasan, termasuk kopi atau teh, di pesawat. 

Kajian yang sama juga menyarankan penumpang agar tidak menyuci tangan di kamar mandi di dalam pesawat. Sebagai gantinya, mereka bisa menggunakan hand sanitizer

Baca juga: 

Pada 2011, pemerintah AS telah menerapkan Aircraft Drinking Water Rule (ADWR) atau syarat air minum di pesawat.

ADWR mewajibkan maskapai penerbangan untuk menguji keamanan air dari bakteri yang berbahaya, sehingga bisa menyediakan air minum yang aman untuk penumpang dan awak pesawat. 

ADWR juga mewajibkan maskapai penerbangan untuk membersihkan dan mendisinfeksi tangki air sedikitnya empat kali dalam setahun, atau membersihkan dan mendisinfeksi tangki sekali setahun dengan pengujian setiap bulannya. 

Perlu diketahui juga bahwa kualitas air di pesawat tergantung dari mana airnya diambil saat pesawat tersebut singgah. 

ADWR menjelaskan, kualitas air dipengaruhi oleh kebersihan dan keamanan peralatan yang digunakan untuk mengalirkan air ke pesawat, dari truk hingga selang.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com