Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uji Coba Bebas Karantina di Bali dan Kepri, Kabar Baik Namun Berisiko

Kompas.com - 09/03/2022, 19:26 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

Uji coba bebas karantina perlu pengawasan dan evaluasi yang ekstra ketat 

Kendati demikian, Ketua Ikatan Cendekiawan Pariwisata Indonesia (ICPI) Azril Azahari menganggap bahwa kebijakan ini terlalu terburu-buru dan belum konsisten.

Ia menilai bahwa data-data ilmiah belum dikemukakan secara lengkap. Jika dibandingkan dengan beberapa negara tetangga, lanjutnya, Indonesia masih jauh dari segi vaksinasi maupun pengawasan.

"Saya khawatir pengawasan kita sangat lemah. Saya saja coba pergi ke daerah, balik dari daerah sudah tidak ditanyain antigen dan PCR. Nah, apa ini tidak bahaya?" ujarnya, dikutip dari Kompas.com, Selasa. 

Sejauh pengalaman yang ia rasakan, Azril menyayangkan konsistensi dan pengawasan aturan protokol kesehatan (prokes) di banyak daerah di Indonesia yang masih lemah.

Dengan kebijakan bebas karantina saat ini, menurutnya, ada beberapa hal yang harus diperhatikan pemerintah.

Di antaranya meningkatkan pengawasan dan kepatuhan terhadap protokol kesehatan, dan terus menambah tingkat tracing serta vaksinasi sebagai upaya antisipasi terjadinya penyebaran virus.

Baca juga: Pengawasan Lemah, Uji Coba Bebas Karantina Dinilai Terburu-buru

Hal senada disampaikan oleh Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Profesor Zubairi Djoerban.

Ia menjelaskan, beberapa negara yang telah bebas karantina disebabkan karena tingkat vaksinasi kedua sudah lebih dari 70 persen, terutama bagi kelompok lanjut usia (lansia).

Selain itu, terjadi penurunan tajam dari jumlah kasus varian Omicron, sehingga mereka mulai menerimanya sebagai wabah endemi.

Di Indonesia, Zubairi menjelaskan adanya penurunan kasus positif, meski belum drastis dan tidak terjadi di semua daerah. Untuk vaksinasi juga cukup baik meski belum menyasar 70 persen lansia.

Oleh karena itu, menurutnya, uji coba sah-sah saja dilakukan, dengan catatan harus diawasi dan dievaluasi secara ketat.

Baca juga: Masa Karantina Pelaku Perjalanan Luar Negeri Dikurangi Jadi 1 Hari

"Belum endemi di Bali atau Batam, tapi (kasus) mulai melandai. Artinya di beberapa tempat tersebut, mulai masa peralihan ke endemi. Jadi karena itu (uji coba) boleh, tapi harus dipantau ketat, tidak boleh dibebaskan begitu saja," kata dia kepada Kompas.com, Senin.

Masa inkubasi Omicron cukup singkat yaitu 3-5 hari, dan seseorang dapat mulai menularkan virus pada 1-2 hari sebelum gejala muncul. Kemudian, jelasnya, seseorang masih bisa menyebarkan ke orang lain sampai 2-3 hari setelahnya.

"Jadi memang masa inkubasi pendek, Omicron amat sangat cepat, yang berbahaya itu (orang) bisa menularkan sebelum muncul gejala," terangnya.

Sehingga, ia mengingatkan pemerintah untuk selalu berhati-hati, serta meningkatkan vaksinasi dosis kedua sebagai antisipasi gejala yang tidak terdeteksi. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Swiss-Belhotel International Rebranding Swiss-Belcourt Serpong Tangsel

Swiss-Belhotel International Rebranding Swiss-Belcourt Serpong Tangsel

Hotel Story
 'Dubai, Anda Siap?': Kampanye Terbaru Dubai untuk Wisatawan Indonesia 

"Dubai, Anda Siap?": Kampanye Terbaru Dubai untuk Wisatawan Indonesia 

Travel Update
Rute Menuju ke Arjasari Rock Hill Bandung

Rute Menuju ke Arjasari Rock Hill Bandung

Jalan Jalan
Wisman Asal Singapura Dominasi Kunjungan di Kepulauan Riau Maret 2024

Wisman Asal Singapura Dominasi Kunjungan di Kepulauan Riau Maret 2024

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Jam Buka di Arjasari Rock Hill

Harga Tiket Masuk dan Jam Buka di Arjasari Rock Hill

Jalan Jalan
Harga Tiket Masuk Candi Prambanan 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Candi Prambanan 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Update
Sederet Aktivitas Outdoor di Arjasari Rock Hill Bandung

Sederet Aktivitas Outdoor di Arjasari Rock Hill Bandung

Jalan Jalan
Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Travel Update
Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Jalan Jalan
Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Jalan Jalan
5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

Travel Update
[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

Travel Update
8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com