Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - Diperbarui 14/01/2023, 12:12 WIB
Penulis Ulfa Arieza
|

KOMPAS.com -  Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) atau Jogja memiliki banyak peninggalan bersejarah yang kini menjadi obyek wisata. Salah satunya kompleks Taman Sari yang lokasinya tidak jauh dari Keraton Yogyakarta. 

Secara administratif, Taman Sari masuk dalam wilayah Rukun Kampung Taman, Kecamatan Kraton, Yogyakarta. Dari Keraton Yogyakarta, wisatawan dapat ke Taman Sari, antara lain dengan berjalan kaki, naik becak, dan naik andong.

Baca juga:

Salah satu icon dari Taman Sari adalah kolam-kolam air. Ternyata, kolam-kolam air tersebut memiliki sejarah yang berkaitan dengan Pangeran Mangkubumi atau Sultan Hamengku Buwono I, pendiri Keraton Yogyakarta. 

Berikut sejarah Taman Sari, serta fakta-fakta lainnya seperti dirangkum Kompas.com. 

Objek wisata Tamansari, Yogyakarta, Senin (19/10/2020). Tamansari dibangun masa Sultan Hamengku Buwono I pada tahun 1758-1765.KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Objek wisata Tamansari, Yogyakarta, Senin (19/10/2020). Tamansari dibangun masa Sultan Hamengku Buwono I pada tahun 1758-1765.

Sejarah Taman Sari  

Djoko Soekiman dalam buku Taman Sari (1993) mengatakan bahwa kompleks Taman Sari dibangun oleh Sultan Hamengku Buwono I. 

“Berdasarkan naskah yang disimpan di Keraton Yogyakarta, menyebutkan bahwa yang melaksanakan pendirian bangunan Taman Sari ialah Pangeran Mangkubumi atau Hamengku Buwana I,” tulis Soekiman dalam Taman Sari (1993), dikutip Kompas.com, Selasa (26/7/2022). 

Baca juga: Itinerary Sehari Wisata di Sekitar Taman Sari, Ada Museum Budoyo

Kompleks Taman Sari dibangun oleh Sultan Hamengku Buwono I sebagai tanda penghargaan atas jasa permaisuri. Sebab, sang permaisuri telah banyak turut menderita waktu Hamengku Buwono I melakukan peperangan Giyanti. 

Nama Taman Sari dapat diartikan sebagai suatu taman yang sangat indah dan memesona. 

Objek wisata Tamansari, Yogyakarta, Senin (19/10/2020). Tamansari dibangun masa Sultan Hamengku Buwono I pada tahun 1758-1765.KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Objek wisata Tamansari, Yogyakarta, Senin (19/10/2020). Tamansari dibangun masa Sultan Hamengku Buwono I pada tahun 1758-1765.

Sementara itu, Theresiana Ani Larasati dalam jurnal Sekilas Bangunan Pesanggrahan Taman Sari Yogyakarta, menuturkan bahwa pembangunan kompleks Taman Sari selesai pada masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono II. 

“Istana Taman Sari sering disebut juga sebagai water kasteel atau istana air,” tulisnya.

Baca juga: Taman Sari Yogyakarta, Lebih dari Sekadar Tempat Rekreasi

Fungsi Taman Sari 

Djoko menuturkan bahwa Taman Sari merupakan sebuah taman air yang berada di dalam sebuah benteng. Dulunya, fungsi dari Taman Sari adalah tempat rekreasi dan peristirahatan bagi Sultan Hamengku Buwono I, permaisuri, anak-anak, dan kerabatnya. 

Tak heran, Taman Sari memiliki beberapa area, di antaranta kolam pemandian, tempat ganti pakaian, taman-taman, dan ruangan untuk menari.

Baca juga: Taman Dinosaurus Potorono, Wisata Keluarga Baru di Bantul Yogyakarta

Objek wisata Tamansari, Yogyakarta, Senin (19/10/2020). Tamansari dibangun masa Sultan Hamengku Buwono I pada tahun 1758-1765.KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Objek wisata Tamansari, Yogyakarta, Senin (19/10/2020). Tamansari dibangun masa Sultan Hamengku Buwono I pada tahun 1758-1765.

Selain itu, kompleks Taman Sari juga berfungsi sebagai lokasi pertahanan karena dilengkapi dengan lorong-lorong bawah tanah dan dapur.

“Taman Sari dapat dipandang sebagai sumber otentik untuk mengenang kebesaran Sultan Hamengku Buwono I,” tulisnya.

Dulunya, sumber air yang mengairi kompleks Taman Sari diambil dari Sungai Winongo, yang mengalir di sebelah barat Taman Sari.  

Awalnya, selain bangunan dan kolam, kompleks Taman Sari juga dilengkapi dengan kebun buah-buahan dan bunga. Namun, sekarang sebagian besar kebun-kebun tersebut sudah menjadi perkampungan penduduk. 

Baca juga: Yogyakarta Kembangkan Wisata Sepeda, Turis Bisa Gowes Keliling Kota

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Menikmati Pagi usai Sahur di Spot Riyadi, Yogyakarta

Menikmati Pagi usai Sahur di Spot Riyadi, Yogyakarta

Jalan Jalan
KEK Lido, Calon Wisata Baru di Bogor dengan Theme Park hingga Movieland

KEK Lido, Calon Wisata Baru di Bogor dengan Theme Park hingga Movieland

Travel Update
Panduan ke Hutan Kota GBK: Jam Buka, Fasilitas, dan Aturan Masuk

Panduan ke Hutan Kota GBK: Jam Buka, Fasilitas, dan Aturan Masuk

Travel Tips
4 Aktivitas di Taman Suropati Jakarta, Healing Sambil Baca Buku Gratis

4 Aktivitas di Taman Suropati Jakarta, Healing Sambil Baca Buku Gratis

Jalan Jalan
11 Juta Orang Indonesia Liburan ke Luar Negeri, Jokowi: Banyak Devisa Terbuang ke Negara Lain

11 Juta Orang Indonesia Liburan ke Luar Negeri, Jokowi: Banyak Devisa Terbuang ke Negara Lain

Travel Update
Pengalaman Keliling Museum Basoeki Abdullah, Tempat Berkarya hingga Akhir Hayatnya

Pengalaman Keliling Museum Basoeki Abdullah, Tempat Berkarya hingga Akhir Hayatnya

Jalan Jalan
Cara ke Hutan Kota GBK Naik MRT, KRL, dan Transjakarta

Cara ke Hutan Kota GBK Naik MRT, KRL, dan Transjakarta

Travel Tips
Meriahkan Ramadhan 2023, Supermal Karawaci Gelar Sejumlah Program untuk Pengunjung

Meriahkan Ramadhan 2023, Supermal Karawaci Gelar Sejumlah Program untuk Pengunjung

Travel Update
Panduan Lengkap ke Banyuwangi Park: Tiket Masuk hingga Aktivitas

Panduan Lengkap ke Banyuwangi Park: Tiket Masuk hingga Aktivitas

Travel Tips
Toilet Berusia 118 Tahun Jadi Tempat Wisata Baru di Paris

Toilet Berusia 118 Tahun Jadi Tempat Wisata Baru di Paris

Jalan Jalan
Mesir Terapkan Multiple Entry Visa 5 Tahun, Biaya mulai Rp 10 Juta

Mesir Terapkan Multiple Entry Visa 5 Tahun, Biaya mulai Rp 10 Juta

Travel Update
Taman Suropati di Jakarta: Jam Buka dan Syarat Berkunjung

Taman Suropati di Jakarta: Jam Buka dan Syarat Berkunjung

Travel Tips
Cara Mengajukan Bebas Visa Jepang 2023, Online dan Offline

Cara Mengajukan Bebas Visa Jepang 2023, Online dan Offline

Travel Tips
Panduan Transportasi ke Banyuwangi Park, Dekat dari Stasiun

Panduan Transportasi ke Banyuwangi Park, Dekat dari Stasiun

Travel Tips
Pameran Artefak Nabi Muhammad di Jakarta, Lihat Rambut dan Keringatnya

Pameran Artefak Nabi Muhammad di Jakarta, Lihat Rambut dan Keringatnya

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+