KOMPAS.com - Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) meresmikan jalur pendakian baru di Gunung Ciremai, yakni jalur Trisakti Sadarehe yang rencananya dijadikan jalur pendakian premium.
Jalur Trisakti Sadarehe di Desa Payung, Kecamatan Rajagaluh, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, diresmikan pada Kamis (25/8/2022).
Gunung Ciremai dengan ketinggian 3.078 mdpl sendiri memiliki magnet sekaligus menjadi primadona bagi para pecinta alam.
Baca juga: Trisakti Sadarehe, Jalur Pendakian Baru Gunung Ciremai
Sebelumnya, gunung tertinggi di Jawa Barat ini memiliki empat jalur pendakian yaitu Linggajati, Linggasana, Palutungan, dan Apuy. Pembukaan jalur baru Trisakti Sadarehe tentu akan menambah pengalaman para pendaki dan memberikan sensasi berbeda.
Jika tertarik mendaki lewat jalur ini, berikut informasi terkait Trisakti Sadarehe yang sudah Kompas.com rangkum.
Kepala Balai Taman Nasional Gunung Ciremai, Teguh Setiawan mengatakan bahwa jalur baru Trisakti Sadarehe sebelumnya merupakan jalur ilegal. Sebab, belum ada pos dan pengawasan, meski sudah dilalui oleh para pendaki sejak tahun 2019.
Oleh karena itu untuk meminimalkan kecelakaan akibat pendakian ilegal, jalur tersebut diajukan untuk dikelola secara resmi, seperti dilaporkan Kompas.com.
Baca juga: Cara Reschedule Pendakian Gunung Ciremai via Kuningan
"Untuk meminimalkan tingkat kecelakaan akibat pendakian ilegal, maka kelompok masyarakat Desa Payung, Kecamatan Raja Galuh, Kabupaten Majalengka, mengajukan pengelolaan wisata pendakian di jalur Sadarehe," tutur Teguh.
Teguh menyebutkan bahwa para pendaki yang melalui jalur ini rencananya akan mendapatkan banyak fasilitas.
Para pendaki tidak perlu membawa air karena ketersediaan air yang melimpah. Mereka juga tidak perlu membawa tenda karena panitia telah menyediakan.
Baca juga: 8 Tips Mendaki Gunung Ciremai via Jalur Linggarjati
“Bahkan ke depannya, kelas premium ini para pendaki tidak perlu membawa peralatan dan perbekalan makanan karena ranger akan memasak dan menyuguhkan kepada para pendaki," kata Teguh dikutip dari Kompas.com, Senin (29/8/2022).
Namun, ia mengungkapkan hal ini masih dalam pembahasan terkait kesiapan dan sarana prasarana pendukung.
Teguh menerangkan, rencana membuat jalur ini menjadi kelas premium tidak hanya dilatarbelakangi dari segi fasilitas saja.
Namun, jalur ini memiliki banyak hal yang tidak dimiliki oleh empat jalur lainnya yang sudah lebih dulu dibuka untuk mendaki.
Jalur baru ini, menurut Teguh, memiliki alam yang sangat indah, berupa padang rumput yang luas serta panorama matahari terbit (sunrise) dan matahari terbenam (sunset).
Trisakti Sadarehe dikatakan punya padang sabana yang membentang pada ketinggian 2.670 Mdpl. Pada jalur tersebutlah, pengunjung dapat menikmati pemandangan matahari terbenam.
Selain itu, Teguh menambahkan, jalur ini memiliki keanekaraman hayati yang lebih banyak jika dibandingkan dengan empat jalur pendakian lainnya.
Para pendaki tidak akan kesulitan mendapatkan pasokan air dari mata air Gunung Ciremai. Sebab, Jalur Pendakian Trisakti Sadarehe memiliki 8 transit yang terdiri dari tiga transit camp dan 5 transit shelter.
Namun, pengambilan air di jalur tersebut sedang diatur agar tetap sesuai takaran dan tidak diakses secara berlebihan.
Baca juga: 6 Obyek Wisata Sekitar Gunung Ciremai Kuningan
“Kami sedang menyusun agar air di jalur ini tidak diakses bebas. Nantinya, ranger yang akan memberikan pasokan air kepada para pendaki. Ini perlu dilakukan untuk menjaga keseimbangan karena banyaknya kebutuhan air untuk kehidupan di Gunung Ciremai,” papar Teguh.
Bagi para pendaki yang ingin menjelajahi Ciremai lewat jalur baru ini, mereka sudah dapat melakukan pemesanan melalui situs resminya, sejak Jumat (29/8/2022).
“Buat Sobat Ciremai yang penasaran dengan Jalur Pendakian Trisakti Sadarehe ini, ayo segera jajaki. Jalur ini dibuka untuk umum mulai tanggal 26 Agustus 2022. Ditunggu pendaftarannya lewat booking online di laman www.bookingciremai.menlhk.go.id,” kata Teguh, dikutip dari laman Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.
Sejauh ini, jalur pendakian Trisakti Sadarehe dikenakan biaya sama dengan jalur lainnya, yaitu mulai Rp 5.000 per orang per hari.
Baca juga:
Calon pendaki bisa registrasi jika belum memiliki akun, dengan cara mengisi data diri secara lengkap. Setelah daftar, tinggal mengisi tanggal kunjungan, kuota pendaki, dan menyelesaikan pemesanan.
Penambahan jalur yang baru pada gunung tertinggi di Jawa Barat ini dinilai menambah sisi positif.
Pembukaan jalur baru ini pun mendapat dukungan dari anggota DPR RI Komisi IV, Sutrisno, yang memberikan nama sebagai Jalur Pendakian Trisakti Sadarehe.
“Makna Trisakti yang digagas Bung Karno adalah gagasan dalam membangun Indonesia agar mampu mewujudkan kemakmuran, kesejahteraan dan gemah ripah loh jinawi," ujar Sutrisno.
Baca juga: Asyik! Ada Layanan Antar Jemput untuk Pendaki Gunung Ciremai
Nilai-nilai tersebut yaitu berdaulat dalam berpolitik, berdikari dalam bidang ekonomi dan kepribadian secara budaya,” ucap Sutrisno.
Lihat postingan ini di Instagram
Makna Trisakti tersebut dikatakan memiliki kesamaan dengan pengelolaan TNGC melalui tiga kelola yaitu kelola ekologis, ekonomi, dan sosial budaya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.