Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tips Tidur Nyenyak di Gunung, Jangan Malas

Kompas.com - 05/09/2022, 13:05 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tidur menjadi momen vital saat berkegiatan di alam bebas, termasuk saat sedang mendaki dan berkemah di gunung. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar bisa tidur dengan nyenyak di gunung. 

Menurut anggota Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA) Universitas Indonesia, Muhammad Ilham, tubuh sehat seorang pendaki menjadi salah satu komponen utama yang sangat memengaruhi pendakian.

Baca juga: 

"Badan harus beristirahat dan menyiapkan energi untuk kegiatan selanjutnya. Maka dari itu tidur haruslah maksimal," ujar laki-laki yang akrab disapa Cani, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (3/9/2022). 

Artinya, pendaki gunung harus beristirahat dengan baik, agar bisa menyiapkan energi untuk kegiatan selanjutnya dan bisa kembali ke rumah dalam keadaan sehat serta bugar. 

Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan agar tidur di gunung bisa menjadi lebih maksimal, seperti yang Kompas.com rangkum. 

5 tips tidur nyenyak selama di gunung

1. Cari tahu medan dan lokasi

Camping di Simbar Semeru, Lumajang, Jawa Timur dengan panorama lava pijar Gunung Semeru.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Camping di Simbar Semeru, Lumajang, Jawa Timur dengan panorama lava pijar Gunung Semeru.

Riset menjadi hal penting dalam berkegiatan, karena setiap tempat memiliki ciri khasnya masing-masing. Oleh karena itu, peralatan yang dibawa juga harus menyesuaikan dengan situasi dan kondisi di lokasi yang akan dituju. 

"Kita harus tahu medannya bagaimana yang akan dilewati, bagaimana prakiraan cuaca yang akan dihadapi, dan peralatan apa yang sesuai untuk dibawa di medan yang akan dijelajahi," tutur Cani.

Menurut pengalamannya, masih cukup sering terjadi beberapa pendaki yang membawa peralatan, seperti jaket, sleeping bag, matras, atau tenda yang tidak sesuai dengan tempat berkegiatan.

Baca juga: Cara Buang Air di Gunung, Pendaki Pemula Harus Tahu

2. Pelajari dan siapkan peralatan naik gunung

Sebelum naik gunung, terutama bagi pemula, sebaiknya pelajari informasi perlengkapan yang akan digunakan, termasuk fungsi, cara kerja, spesifikasi, dan lain-lainnya. Pexels/Murray Hemingway Sebelum naik gunung, terutama bagi pemula, sebaiknya pelajari informasi perlengkapan yang akan digunakan, termasuk fungsi, cara kerja, spesifikasi, dan lain-lainnya.

Cani mengatakan bahwa setiap alat mendaki gunung memiliki spesifikasinya sendiri. Terutama baju, jaket, sleeping bag, matras, dan tenda, yang menjadi peralatan penting untuk mendapatkan kenyamanan dalam beristirahat.

"Pelajari setiap peralatan yang akan dibeli dan digunakan. Diperuntukkan untuk apa, bagaimana cara kerjanya, dan bagaimana spesifikasinya," ujar laki-laki yang pernah memimpin pendakian ke Bukit Raya di Kalimantan, salah satu jajaran gunung Seven Summit di Indonesia, ini. 

Baca juga:

Dalam berpakaian sendiri, kata dia, ada cara-cara tertentu guna menjaga kenyamanan serta membantu atasi rasa dingin saat di atas gunung, yaitu layering.

"Jika pemakaian layering benar, itu akan menjaga kehangatan dalam berkegiatan dan tentunya tepat guna," sambungnya. 

3. Cek lagi jika meminjam peralatan orang lain

Ilustrasi naik gunung.PIXABAY/ROYAN_HIDAYART Ilustrasi naik gunung.

Dari pengalaman Cani, ia menemukan banyaknya kejadian pendaki yang meminjam peralatan dari sesama pendaki.

Namun, yang menjadi permasalahan adalah, banyak dari mereka yang lupa melihat kembali kelayakan barang yang digunakan.

Baca juga: Cegah Hipotermia Saat Naik Gunung, Bawa 3 Perlengkapan Ini

Sehingga, saat di lapangan, kemungkinan besar pendaki tersebut akan mendapatkan masalah karena tidak bisa menggunakan peralatannya. Misalnya karena ada bagian-bagian yang hilang, bahkan bisa jadi peralatan tersebut sudah tidak layak pakai.

"Jadi, baiknya sebelum berangkat berkegiatan alangkah baiknya cek terlebih dahulu setiap peralatan yang ada dan pahami penggunaannya," pesan Cani. 

4. Pilih tempat istirahat

Memilih tempat istirahat saat berkemah di gunung merupakan tips agar dapat tidur nyenyak dan nyaman. Pexels/Kelvin Valerio Memilih tempat istirahat saat berkemah di gunung merupakan tips agar dapat tidur nyenyak dan nyaman.

Pemilihan tempat beristirahat, menurut Cani, juga menjadi aspek penting yang memengaruhi tingkat kenyamanan dalam beristirahat saat berkegiatan di alam.

Pemilihan tersebut misalnya tempat terbuka atau tertutup dengan vegetasi yang ada. Kemudian seperti apa kontur tanah yang dipilih, bisa saja miring, basah, atau bahkan jadi sarang binatang. 

Oleh karena itu, hal tersebut sebaiknya harus bisa dipahami oleh setiap pendaki maupun pencinta alam, agar tepat dalam memilih lokasi istirahat demi kualitas tidur yang baik. 

Baca juga: 

5. Hindari rasa malas

Ilustrasi pria sedang mendaki gunung.jcomp/ Freepik Ilustrasi pria sedang mendaki gunung.

Dalam berkegiatan di gunung yang udaranya dingin, kata Cani, seringkali membuat diri pendaki malas untuk berkegiatan.

Salah satu contohnya mengganti pakaian setelah trekking. Padahal, hal tersebut bisa mengakibatkan istirahat menjadi tidak maksimal, misalnya karena baju yang dipakai basah.

"Malas untuk menggunakan jaket, malas pakai sleeping bag, malas makan, bahkan malas untuk mengganti pakaian yang sudah dipakai selama trekking. Sifat malas bisa berdampak ke banyak hal," tuturnya. 

Baca juga:

Menurut Cani, membuang rasa malas merupakan hal vital dalam berkegiatan, khususnya saat pendakian.

"Ada pepatah bilang bahwa 'malas pangkal mati'. Maka, banyaklah belajar dan riset terlebih dahulu setiap ingin berkegiatan, agar setiap perjalanan bisa dinikmati," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

Travel Update
Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com