KOMPAS.com - Kepulauan Banda sejak dulu dikenal akan kekayaan rempah-rempahnya yang menjadi rebutan bangsa Eropa. Saat itu, beberapa benteng dibangun di Banda sebagai pertahanan pasukan mereka, termasuk Benteng (Fort) Belgica.
Benteng yang berada di atas bukit ini menyimpan kisah sejarah dan keindahan alam yang menakjubkan, karena menempati posisi strategis dengan pemandangan lautan Banda.
Baca juga:
Benteng Belgica berada sekitar 500 meter dari Pelabuhan Banda Neira. Pengunjung bisa berjalan kaki meski agak menanjak, atau menyewa ojek untuk menuju ke benteng.
Pada 2015, Benteng Belgica telah ditetapkan sebagai cagar budaya nasional. Jika ingin berkunjung, tiketnya dapat dibeli seharga mulai Rp 20.000 per orang.
Untuk diketahui, Benteng Belgica berasal dari abad ke-16. Awalnya, benteng ini adalah peninggalan Portugis yang direbut dan dibangun kembali oleh Belanda.
Setelah dikuasai Belanda, benteng ini digunakan untuk menangkal serangan rakyat Banda yang menentang monopoli perdagangan pala oleh VOC. Selain itu, Benteng Belgica juga berfungsi sebagai tempat untuk memantau lalu lintas kapal dagang, sekaligus markas militer Belanda.
Baca juga: Mengunjungi Pulau Rhun di Banda, Pernah Ditukar dengan Manhattan
Pada Selasa (1/11/2022) lalu, Kompas.com berkesempatan mengunjungi benteng yang berada 30 meter di atas permukaan laut ini.
Setelah menaiki ojek dari tengah kota, pengunjung masih harus naik beberapa anak tangga untuk mencapai pintu masuk benteng.
Jika dilihat dari atas, Benteng Belgica berdenah segi lima. Bangunannya terdiri dari dua lapisan, seperti dikutip Kompas.com pada Senin (8/30/2021).
Lapisan pertama atau paling luar berwujud pelataran tebal dan kokoh yang tidak memiliki ruangan, dengan panjang setiap sisinya sekitar 40 meter. Tinggi dindingnya sekitar 5,4 meter dan pada setiap sudut terdapat bastion atau ruang jaga.
Di bagian depan, Kompas.com juga melihat sebuah plakat yang tertempel di dinding yang bertuliskan bahasa Belanda. Salah satunya ada "Anno 1611", yang menurut pemandu wisata setempat, artinya adalah "Tahun 1611", tahun pembangunan benteng ini.
Baca juga: Rumah Budaya Banda Neira, Menyimpan Jejak Kelam Masa Penjajahan