Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Wacana Tiket Candi Borobudur Rp 750.000 yang Akhirnya Batal

Kompas.com - 19/12/2022, 19:06 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

Bukan tiket masuk, tapi tiket naik ke Candi Borobudur 

Selang sehari setelah informasi itu beredar, Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney, Dony Oskaria menjelaskan bahwa harga tiket yang dimaksud Luhut bukanlah tiket masuk.

Adapun harga tiket Rp 750.000 per orang itu adalah harga tiket naik ke Candi Borobudur. Sementara, tiket masuk kawasan candi tidak berubah.

"Jangan keliru dengan tiket masuk Borobudur, ya. Tiket masuk tetap, tetapi tiket naik ke candi yang dirubah dalam rangka membatasi," kata Dony dikutip dari Kompas.com, Minggu (5/6/2022).

Baca juga: Di Mana Letak Candi Borobudur dan Apa Fungsinya untuk Umat Buddha?

Ia menjelaskan harga tiket naik candi Rp 750.000  per orang bertujuan untuk membatasi jumlah kunjungan yang menaiki candi (carrying capacity), sehingga tidak merusak kondisi situs bersejarah ini.

Terpisah, Direktur Utama Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (Persero) Edy Setijono juga mengatakan hal serupa bahwa tiket tersebut untuk naik candi.

Sementara untuk harga tiket masuk masih tetap Rp 50.000 per orang untuk wisnus. Namun, dengan tarif tersebut akses wisatawan hanya terbatas di area pelataran saja.

“Itu kan tiket untuk naik ke candi. Tiket regulernya masih tetap sama untuk wisnus Rp 50.000, untuk wisman 25 dolar. Hanya tiket ini berlaku cuma sampai pelataran candi saja," kata Edy dikutip dari Kompas.com (6/5/2022).

Baca juga: 7 Wisata Sekitar Candi Borobudur, Bisa Jadi Alternatif Tempat Liburan

Tri Suci Waisak-Biksu berjalan di antara stupa candi saat menjalankan prosesi pradaksina di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Minggu (6/5). Prosesi ini dalam menyambut Perayaan Tri Suci Waisak 2556 BE. Perayaan tersebut memperingati tiga peristiwa penting yaitu kelahiran, kesempurnaan dan wafatnya sang Budha Gautama.



Kompas/P Raditya Mahendra Yasa (WEN)

26-05-2012P RADITYA MAHENDRA YASA Tri Suci Waisak-Biksu berjalan di antara stupa candi saat menjalankan prosesi pradaksina di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Minggu (6/5). Prosesi ini dalam menyambut Perayaan Tri Suci Waisak 2556 BE. Perayaan tersebut memperingati tiga peristiwa penting yaitu kelahiran, kesempurnaan dan wafatnya sang Budha Gautama. Kompas/P Raditya Mahendra Yasa (WEN) 26-05-2012

Tuai pro dan kontra 

Rencana tiket naik Candi Borobudur Rp 750.000 per orang bagi wisatawan dalam negeri menuai pro dan kontra di masyarakat. Sebagian mendukung rencana pemerintah demi menjaga warisan budaya tersebut, namun lainnya menolak lantaran dinilai terlalu mahal.

Ketua Umum Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Agus Pahlevi merupakan salah satu pihak yang mendukung rencana tersebut. Menurutnya, upaya tersebut merupakan upaya untuk menjaga Candi Borobudur.

Sebab, jika pengunjung yang naik ke candi membeludak, dikhawatirkan akan berdampak ke struktur candi.

“Jika tidak diatasi sekarang, berapa lama lagi bisa menikmati Borobudur? Saya rasa rencana itu adalah salah satu cara untuk menghargai Borobudur,” ujarnya dikutip dari Kompas.com, Minggu (5/6/2022).

Baca juga: Candi Borobudur Ternyata Tidak Masuk Daftar 7 Keajaiban Dunia

Sebaliknya, Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi menilai kenaikan harga tiket Candi Borobudur itu bukanlah upaya konservasi seperti yang disampaikan pemerintah, melainkan untuk kepentingan komersialisasi.

Pasalnya, kenaikan tarif tiket Candi Borobudur ini dinilai terlalu tinggi sehingga tidak semua kalangan masyarakat dapat mampu membayarnya.

"Kalau memang untuk kepentingan konservasi dan menyelamatkan Candi Borobudur, kan bisa dengan pembatasan kapasitas saja sudah cukup. Tidak perlu dengan tarif selangit," ujarnya dikutip dari Kompas.com, Senin (6/6/2022).

Baca juga: Asal Usul Candi Borobudur, Warisan Budaya yang Pernah Terbengkalai 

Sementara, umat Buddha meminta pemerintah mengkaji ulang rencana pungutan tiket naik ke Candi Borobudur tersebut.

Pelaksana Harian DPP Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia sekaligus perwakilan dari Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi), Eric Fernando, menilai seharusnya hanya umat Buddha yang sedang beribadah, yang bisa naik ke puncak Candi Borobudur.

“Oleh karena itu, upaya-upaya untuk mengkomersialisasi Candi Borobudur dengan pemberlakuan tiket ke wisatawan untuk naik ke struktur dan puncak bangunan harus dikaji ulang," terangnya dikutip dari Kompas.com (6/6/2022).

Selain itu, sejumlah anggota DPR, MPD, Dewan Pimpinan Pusat Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi), Ombudsman, pakar, hingga biro perjalanan juga meminta pemerintah untuk mengevaluasi rencana tiket naik Candi Borobudur tersebut.

Baca juga: 6 Keunikan Candi Borobudur, Dibangun dari 2 Juta Batu 

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

Travel Update
8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

Jalan Jalan
Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Travel Update
5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

Jalan Jalan
6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

Hotel Story
5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

Travel Tips
3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

Travel Update
Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Jalan Jalan
The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

Travel Update
Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Jalan Jalan
Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Travel Update
Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Travel Update
Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

Travel Update
Museum Benteng Vredeburg di Yogyakarta Akan Buka Kembali Juni 2024

Museum Benteng Vredeburg di Yogyakarta Akan Buka Kembali Juni 2024

Travel Update
Warga Venesia Protes Pemungutan Biaya Masuk untuk Turis

Warga Venesia Protes Pemungutan Biaya Masuk untuk Turis

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com