Saat ini, masyarakat familiar dengan nama Kota Surakarta dan Kota Solo. Pengamat Budaya Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Prof. Dr. Bani Sudardi menjelaskan, nama Solo diambil dari Desa Sala, lokasi keraton baru.
“Sebutan masyarakat umum, karena tempat itu namanya Sala, maka sering menyebut Sala,” terangnya dikutip dari Kompas.com (9/11/2022).
Bani menjelaskan pelafalan nama Sala seperti huruf sa dan la dalam aksara Jawa. Sayangnya, masyarakat acapkali salah eja dengan menggunakan huruf A, sehingga guna menghindari salah pelafalan tersebut, maka tulisannya diganti dengan Solo, dengan menggunakan huruf O.
“Orang membacanya cenderung menjadi Sala, kemudian diubah tulisannya menjadi Solo. Maksudnya supaya dibaca menjadi Solo, sehingga ditulis Solo,” terangnya.
Baca juga: Singa Mulai Diuji Coba Lepas Liar di Solo Safari
Meskipun masyarakat lebih familier dengan nama Solo, namun Bani menyatakan bahwa nama administrasi yang digunakan hingga saat ini adalah Surakarta.
Hal ini sesuai dengan informasi dari laman situs DPRD Kota Surakarta, bahwa nama Surakarta digunakan dalam kondisi formal atau pemerintahan. Sedangkan, nama Solo lebih banyak digunakan dalam percakapan umum.
“Nama resmi untuk pemerintahan adalah Surakarta,” katanya.
Baca juga: Solo Safari Dibuka untuk Umum, Bisa Lihat Komodo
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.