Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Desain Jendela Pesawat Semua Sama?

Kompas.com - 26/03/2024, 10:10 WIB
Zeta Zahid Yassa,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Muncul pertanyaan mengapa bentuk jendela yang berbeda pada setiap pesawat agar penumpang bisa melihat lebih baik.

Alasan utama dari penggunaan jendela berbentuk bulat pada pesawat terletak pada kemampuannya untuk mengelola tekanan udara di dalam dan di luar pesawat. 

Saat pesawat berada di ketinggian di atas 3.000 meter, perbedaan tekanan udara di dalam kabin dengan di luar pesawat sangat besar. 

Baca juga: Cara Atasi Telinga Sakit di Pesawat Saat Lepas Landas dan Mendarat

Jendela berbentuk bulat memungkinkan distribusi tekanan yang merata di seluruh panel dan lebih tahan terhadap deformasi, sehingga lebih kuat untuk penggunaan jangka panjang.

Jendela pesawat dulu berbentuk persegi

Melansir rd.com, Senin (25/03/2024) Catatan sejarah menunjukkan bahwa pada awal era jet, desain jendela pesawat pernah berbentuk persegi. 

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

Namun, tragedi fatal yang terjadi pada pesawat Comet pada tahun 1954 memicu perubahan mendesak dalam desain jendela pesawat. 

Desain jendela persegi pada pesawat Comet tidak mampu bertahan terhadap tekanan tinggi yang menyebabkan kecelakaan tersebut. 

Baca juga: Kenapa Penumpang Selalu Keluar Pesawat dari Sisi Kiri?

Sejak saat itu, para perancang pesawat mulai mencari bentuk baru yang dapat menahan tekanan, yang akhirnya menghasilkan penggunaan desain jendela berbentuk bulat yang umum digunakan saat ini. 

Perubahan bentuk jendela ini terjadi seiring dengan evolusi pesawat yang terbang lebih cepat dan pada ketinggian yang lebih tinggi untuk meningkatkan efisiensi dan keselamatan penerbangan.

Jendela bulat di buat untuk keamanan

Melansir SimpleFlying.com, Senin (25/04/2024) Jendela berbentuk bulat pada pesawat saat ini dipilih untuk mengatur tekanan udara di dalam dan di luar pesawat. 

Saat berada di ketinggian di atas 3.000 meter, kabin pesawat ditekan hingga 11-12 psi, sementara tekanan udara di luar hanya sekitar 4-5 psi. 

Ilustrasi jendela pesawatSHUTTERSTOCK/SIPPAKORN Ilustrasi jendela pesawat

Perbedaan tekanan yang signifikan ini menimbulkan tekanan pada jendela, yang harus menangani siklus tekanan yang berulang.

Pemilihan jendela berbentuk bulat sebagai standar dilakukan karena bentuknya memungkinkan distribusi tekanan yang merata di seluruh panel. 

Baca juga: Tiket Pesawat ke Indonesia Barat Mahal, Ada Rencana Tambah Penerbangan?

Selain itu, desainnya juga lebih tahan terhadap deformasi, sehingga lebih kokoh untuk digunakan dalam jangka waktu yang lama.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com