Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Imlek Identik dengan Warna Merah?

Kompas.com - 11/02/2021, 14:31 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menjelang Hari Raya Imlek yang tahun ini jatuh pada Jumat (12/2/2021), warna merah dan kuning emas mungkin akan ditemukan dimana saja kamu berada.

Mulai dari lampion dan tulisan “Selamat Tahun Baru Imlek” di jalan atau di depan beberapa gedung, barang-barang untuk sembahyang seperti lilin raksasa di kelenteng, hingga dekorasi angpau, semua kompak berwarna merah.

Baca juga: 7 Hotel di Jakarta Tawarkan Promo Imlek, Harga mulai Rp 600.000-an

Hal tersebut mungkin membuatmu bertanya-tanya kenapa Imlek identik dengan warna merah dan kuning emas.

Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut Kompas.com rangkum dari berbagai sumber tentang arti dari warna merah dan kuning emas yang kerap muncul saat perayaan Imlek, Kamis (4/2/2021):

Arti warna merah

  • Lambang kebahagiaan

Rohaniawan Tionghoa asal Surakarta bernama Ws. Adjie Chandra mengatakan, warna merah memiliki arti tersendiri.

“Merah adalah lambang kebahagiaan,” kata pria yang juga menjabat sebagai Pembina Komunitas Liong-Barongsai Tripusaka Solo kepada Kompas.com, Minggu (19/1/2020).

Dia menambahkan, warna merah juga biasa digunakan saat ada keluarga yang memiliki hajat mantu. Bahkan, tradisi tersebut masih berlangsung hingga kini.

Baca juga: Solo Imlek Festival 2021 Dibatalkan karena Covid-19

Saat suatu keluarga sendang punya hajat mantu, biasanya kain atau selendang merah akan dipasang di atas pintu rumah.

“Makna lainnya yakni keluarga sedang dalam kondisi berbahagia juga memberitahu kepada umum, merekalah yang punya kerja,” lanjut Adjie.

  • Lambang kebaikan dan ketulusan hati

Sementara menurut seseorang yang mempraktikkan feng sui tradisional bernama Suhana Lim, mengutip Harian Kompas, Selasa (30/1/2018), warna merah juga simbol dari kebaikan hati, kebenaran, dan ketulusan hati.

Dia mengatakan bahwa bunyi karakter “merah” atau “hung” identik dengan karakter “makmur”. Alhasil, warna merah disukai oleh orang Tionghoa dalam merayakan Tahun Baru Imlek.

  • Lambang semangat dan keberuntungan

Bagi tokoh Tionghoa di Solo bernama Sumartono Hadinoto, warna merah merupakan ciri khas bagi etnis Tionghoa dan termasuk warna primer.

“Arti dari warna ini melambangkan semangat, keberanian dan keberuntungan,” ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (8/2/2018).

Tugu Jam Pasar Gede Solo saat ImlekSHUTTERSTOCK Tugu Jam Pasar Gede Solo saat Imlek

Sumartono melanjutkan, warna merah sangat berarti bagi warga China. Tidak hanya itu, warna tersebut juga dapat disangkutpautkan dengan kepercayaan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Everest, Atap Dunia yang Penuh Sampah

Gunung Everest, Atap Dunia yang Penuh Sampah

Travel Update
Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

Travel Update
8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

Jalan Jalan
Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Travel Update
5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

Jalan Jalan
6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

Hotel Story
5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

Travel Tips
3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

Travel Update
Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Jalan Jalan
The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

Travel Update
Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Jalan Jalan
Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Travel Update
Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Travel Update
Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com