KOMPAS.com – Sejak pandemi virus corona (Covid-19), melanda Amerika Serikat, semakin banyak orang tertarik membuat roti sendiri.
The Washington Post, Selasa (24/3/2020), bahkan menyebutkan seakan-akan semua orang di Instagram adalah pembuat roti.
Mereka membuat roti selama mengisolasi diri di dalam rumah. Lalu memamerkannya di media sosial dan bahkan memberi nama pada ragi alami (sourdough starter) buatan sendiri seperti layaknya memberi nama pada bayi baru lahir.
Baca juga: Membuat Kue di Rumah Bisa Hilangkan Stres saat Karantina karena Corona
Orang-orang kini memiliki waktu di rumah untuk melakukan hal-hal yang biasanya tidak dilakukan.
Di antaranya seperti menyiapkan ragi dan memastikannya bisa digunakan, serta membuat adonan.
Tidak hanya itu, orang-orang juga mencari hobi untuk dilakukan, atau untuk menafkahi keluarga, atau hanya melakukan sesuatu dengan anak-anak mereka yang sedang belajar di rumah selain bermain video game.
King Arthur Flour, pemasok bahan-bahan pembuatan kue di Vermont, melaporkan bahwa Maret adalah bulan paling sibuk terkait penerimaan pesan dari pengguna media sosial.
Perusahaan yang tahun lalu mencapai total 10.000 pesan, kini angka tersebut sudah mencapai 22.000.
Baca juga: Bukan Tisu Toilet, Warga Perancis Panik Borong Roti Baguette Saat Pengumuman Lockdown
Martin Phillip, pembuat roti di King Arthur Flour, juga melihat adanya elemen terapeutik dalam meningkatnya tren membuat roti sendiri di rumah.
“Saya ini ini adalah obat untuk rasa stres dan cemas saat ini. Kita kembali pada insting pengasuhan, dan insting untuk membawa masyarakat menjadi lebih dekat dengan kita, dan roti adalah pusatnya,” kata Philip.
Apapun alasannya, kepopuleran yang datang secara tiba-tiba menyebabkan kelangkaan tepung dan ragi yang ada di lorong toko swalayan dan toko online.
Putrinya yang tinggal di Washington juga mengabarinya bahwa toko swalayan dekatnya juga kehabisan ragi dan tepung.
Dia mencoba untuk membeli online namun tidak berhasil. Dia mencatat bahwa King Arthur dan beberapa toko ritel lain juga kehabisan. Kendati demikian, dia tidak ambil pusing karena masih menyimpan lima kemasan.