Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tumbilohote, Tradisi Khas Gorontalo Menyambut Idul Fitri

Kompas.com - 22/05/2020, 09:51 WIB
Nabilla Ramadhian,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Hari Raya Idul Fitri, juga disebut lebaran, merupakan perayaan keagamaan yang paling dinanti oleh umat Muslim di dunia.

Guna merayakannya, sebagian masyarakat bersiap-siap membuat kue atau hidangan khas lebaran seperti opor atau ketupat.

Kendati demikian, ada tradisi menjelang lebaran yang berbeda yang berasal dari Gorontalo. Namanya adalah Tumbilotohe. Artinya adalah saatnya memasang lampu.

“(Tradisi ini) sudah berusia ratusan tahun. Bermula adri salah satu warisan adat. Dari 185 butir adat, ada satu namanya Tumbilotohe. (Tumbilotohe sudah ada) sejak abad ke-16,” kata Sekretaris Jenderal Dewan Adat Gorontalo, Alim Niode, dalam pertemuan virtual bersama IndonesiaTravel.id, Kamis (21/5/2020).

Alim menuturkan, Tumbilotohe lebih tepatnya sudah ada sejak tahun 1525.

Tahun tersebut diketahui sebagai tahun penanda masuknya Islam sebagai agama resmi Kerajaan Gorontalo saat Sultan Amai memerintah di sana pada saat itu. Bahkan, Tumbilotohe diinisasi oleh Sultan Amai sendiri.

Baca juga: Menyusuri Benteng Otanaha, Warisan Sejarah di Gorontalo

Sejumlah pengunjung melihat hamparan lampu botol yang dinyalakan dalam perayaan tradisi Tumbilotohe di Taman Menara Pakaya, Kabupaten Gorontalo, Senin (11/6/2018). Malam pasang lampu atau Tumbilotohe merupakan tradisi yang selalu dilakukan masyarakat Gorontalo dalam menyambut malam lailatul qadar pada hari ketiga menjelang hari raya Idul Fitri.ANTARA FOTO/ADIWINATA SOLIHIN Sejumlah pengunjung melihat hamparan lampu botol yang dinyalakan dalam perayaan tradisi Tumbilotohe di Taman Menara Pakaya, Kabupaten Gorontalo, Senin (11/6/2018). Malam pasang lampu atau Tumbilotohe merupakan tradisi yang selalu dilakukan masyarakat Gorontalo dalam menyambut malam lailatul qadar pada hari ketiga menjelang hari raya Idul Fitri.
Tumbilotohe dan kegiatan keagamaan

Tumbilotohe sangat erat kaitannya dengan kegiatan keagamaan. Tepatnya pada malam lailatul qadar yaitu tanggal 27 Ramadhan.

 

Ramadhan tahun ini dimulai pada 24 April 2020. Maka tanggal 27 Ramadhan jatuh pada 19 Mei 2020. Malam lailatur qadar dikenal sebagai hari turunnya berkah di tengah kegelapan malam.

Didorong dengan keinginan untuk tetap menjalankan ibadah, serta musyawarah guna merencanakan keperluan ibadah Hari Raya Idul Fitri, masyarakat mulai memasang lampu.

“Masyarakat mulai perorangan memasang lampu. Awalnya berbahan bakar damar (getah pohon). (Lampu) disebut tohetutu. Saat akan menuju masjid, karena gelap, tohetutu turut serta dibawa seperti obor,” kata Alim.

“Orang beriringan menuju masjid membawa obor (tohetutu) berbahan damar. Lalu tohetutu ditancapkan di depan masjid, di jalanan menuju masjid. Sehingga (jalanan) terang dari rumah ke masjid,” lanjutnya.

Lambat laun, kebiasaan tersebut menjadi tradisi sepanjang tiga hari yang melekat dengan malam lailatur qadar. Kebiasaan tersebut lantas disebut dengan Tumbilotohe.

Baca juga: Mengenal Pisang Goroho, Pengganti Nasi Asal Gorontalo

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com