KOMPAS.com - Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Tengah Lendek Jayadi mengatakan, tiga desa wisata di sana sudah mendapat sertifikasi CHSE.
Sertifikasi CHSE adalah sertifikasi protokol kesehatan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang menandakan bahwa sebuah obyek atau atraksi wisata sudah menerapkan protokol kesehatan sesuai standar.
Baca juga: Asyik, Kecamatan Bogor Selatan Akan Kembangkan Desa Wisata
“Ada Desa Wisata Mertak, Desa Wisata Sade, dan Desa Wisata Bilebante. Bilebante sudah sertifikasi standar desa wisata Indonesia,” kata dia kepada Kompas.com, Kamis (18/3/2021).
Sementara tiga desa wisata tersebut telah memiliki sertifikasi CHSE, beberapa desa dari total 61 desa wisata di Lombok Tengah saat ini sudah memiliki progres yang baik dan memenuhi standar.
Lendek mengatakan bahwa pihaknya tengah mengembangkan seluruh desa wisata di sana sebagai destinasi wisata penunjang kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika.
Desa Wisata Mertak berlokasi di Kecamatan Pujuk. Mengutip dari berbagai sumber, desa tersebut memiliki beberapa tempat wisata yang patut dikunjungi. Salah satunya adalah Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tunak.
Baca juga: Desa-desa di Daerah Tertinggal Punya Peluang Jadi Desa Wisata
TWA Gunung Tunak menawarkan bentang alam yang beragam mencakup perbukitan dan hutan yang asri. Tidak heran jika tempat wisata tersebut menawarkan sejumlah spot foto dengan pemandangan apik.
Berada di bawah Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, tidak dapat dipungkiri lagi bahwa kawasan TWA Gunung Tunak masih asri.
Baca juga: Warga Desa di Garut Mulai Sadar Wisata, Banyak Desa Wisata Bermunculan
Jika ingin wisata pantai, kamu bisa berkunjung ke Pantai Dondon. Kamu tidak perlu khawatir akan teriknya matahari lantaran tepian laut dihiasi oleh pepohonan rindang.
Apabila ingin berkunjung, Desa Wisata Sade terletak di daerah Rembitan, Kecamatan Puju. Di sana, terdapat sejumlah hal unik yang akan ditemui oleh wisatawan.
Salah satunya adalah rumah-rumah penduduk yang lantainya dilumuri kotoran kerbau atau sapi setiap beberapa waktu. Adapun, tujuan dari pelumuran kotoran adalah agar lantai bersih dari debu yang melekat, menguatkan lantai, serta mencegah nyamuk masuk ke dalam rumah.
Selanjutnya, hal unik lain yang akan ditemui adalah warga suku Sasak yang bermukim di sana. Untuk diketahui, suku Sasak adalah suku asli Lombok. Jika beruntung, kamu mungkin dapat melihat tradisi unik saat berkunjung ke sana yakni tradisi perkawinan.
Baca juga: Desa Wisata Kutuh di Bali, Punya Pemandangan Pantai Pandawa
Saat akan menikah, perempuan harus “diculik” terlebih dahulu oleh pihak laki-laki. Namun sebelum mempelai perempuan diculik, pasangan tersebut akan bertemu di depan pohon yang dinamakan pohon cinta.
Desa Wisata Bilebante terletak di Kecamatan Pringgarata. Desa ini digadang-gadang sebagai “desa hijau” karena alamnya yang masih asri.
Sepanjang mata memandang, pengunjung akan disuguhi hamparan sawah luas dan perkebunan hijau yang siap memanjakan mata manusia.
Baca juga: Redupnya Geliat Pariwisata Lombok Tengah Akibat Pandemi Covid-19
Sambil menikmati pemandangan, jangan lupa untuk bersepeda menyusuri persawahan dan mengobrol dengan penduduk setempat yang sedang melakukan aktivitas sehari-hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.