Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPKM Darurat Sebabkan Pelaku Pariwisata Sulit Bergerak

Kompas.com - 27/07/2021, 19:09 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

 

KOMPAS.comPPKM Darurat yang diterapkan pada 3 Juli-2 Agustus 2021 membuat para pelaku sektor pariwisata merasa cukup kesulitan untuk bergerak.

Sebab, kebijakan tersebut tidak hanya membatasi mobilitas masyarakat, namun juga mewajibkan penutupan tempat wisata di berbagai destinasi wisata di Indonesia.

Salah satu pelaku pariwisata yang terdampak PPKM Darurat adalah Pemilik Geo Trans Wisata bernama Bagus.

Baca juga: Wisata Tutup Selama PPKM, Pemkab Gunungkidul Rencanakan Revisi Target Kunjungan

Geo Trans Wisata merupakan usaha pariwisata milik Bagus yang telah beroperasi sejak Agustus 2014. Selain berfokus pada kegiatan minat khusus, terutama wisata alam, Bagus juga merambah dunia rental mobil sembari menyediakan beragam kebutuhan tur seperti privat maupun rombongan wisata.

Kepada Kompas.com dia bercerita, Senin (26/7/2021), dampaknya sama-sama terasa berat seperti saat pandemi Covid-19 pertama kali melanda Indonesia pada Maret 2020.

“Dampak sama saja karena adanya mobilitas manusia. Apalagi, selama pembatasan dengan berbagai nama itu, tempat wisata pun juga ikut tutup,” ungkapnya.

Kendati demikian, tahun ini terasa lebih berat karena dunia pariwisata sudah puasa selama 1,5 tahun walau kehidupan para pelaku pariwisata tetap harus dijaga kelangsungannya.

Terlebih, lanjut Bagus, ada para pelaku pariwisata yang memiliki tanggungan di perbankan yang membuat dampak dari PPKM Darurat terasa semakin berat.

Baca juga: Pemkot Batu Akan Beri Insentif kepada Usaha Pariwisata yang Masih Tutup akibat PPKM

“Untuk awal pandemi, pemerintah memang membantu dengan penundaan pembayaran kredit perbankan. Untuk PPKM saat ini, pemerintah tidak menyentuh aspek tersebut,” jelas Bagus.

“Kawan-kawan saya sudah banyak asetnya yang dijual murah agar mampu bertahan. Ada yang sudah dijual murah sejak awal Covid-19 masuk, saat ini juga masih banyak yang jual demi bisa bertahan,” sambung dia.

Pengunjung menaiki wahana di Dufan, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, Kamis (29/10/2020). Liburan panjang dimanfaatkan warga untuk berwisata ke tempat wisata pantai tersebut, jumlah pengunjung tercatat mencapai sekitar 22.000 pada pukul 15.00. Kuota pengunjung dibatasi 25 persen dari kapasitas maksimal atau 25.000 orang pada masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi ini.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Pengunjung menaiki wahana di Dufan, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, Kamis (29/10/2020). Liburan panjang dimanfaatkan warga untuk berwisata ke tempat wisata pantai tersebut, jumlah pengunjung tercatat mencapai sekitar 22.000 pada pukul 15.00. Kuota pengunjung dibatasi 25 persen dari kapasitas maksimal atau 25.000 orang pada masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi ini.

Berhenti beroperasi berbulan-bulan lamanya

Bagus mengatakan, sejak awal pandemi Covid-19, dia menyetop segala aktivitas pariwisata seperti tur kecuali penyewaan transportasi pariwisata.

Namun, hal tersebut juga baru dilakukan pada tiga bulan terakhir di tahun 2020 untuk meyesuaikan dengan aturan pemerintah.

“Di awal pandemi, untuk operasionalnya sebatas marketing saja. Untuk kegiatan yang melibatkan orang banyak memang belum aktif kembali,” jelas dia.

Baca juga: Jika PPKM dilonggarkan, Dinas Pariwisata dan Pelaku Wisata Gunungkidul Siap Sambut Wisatawan

Meski penyewaan transportasi pariwisata berjalan, dia tidak menampik bahwa pembatasan mobilitas masyarakat membuatnya mengalami pembatalan sewa transportasi dari para konsumen.

Sebelum pandemi, Bagus mengungkapkan bahwa usaha agen perjalanannya merupakan penyokong utama perekonomiannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Airbnb Hadirkan Keajaiban di Dunia Nyata Melalui Peluncuran Icons

Airbnb Hadirkan Keajaiban di Dunia Nyata Melalui Peluncuran Icons

Travel Update
Australia Siapkan Banyak Resto Halal, Dukung Pariwisata Ramah Muslim

Australia Siapkan Banyak Resto Halal, Dukung Pariwisata Ramah Muslim

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com