Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Itinerary 9 Hari Wisata Cappadocia Turki Bersama Penulis Layangan Putus

Kompas.com - 05/01/2022, 20:09 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penggemar serial Layangan Putus kini bisa wisata ke Cappadocia dan tempat wisata lainnya di Turki bersama sang penulis, Mommy ASF.

Paket tur yang ditawarkan oleh Flindo Tour and Travel ini berdurasi sembilan hari dengan kuota peserta sekitar 40 orang. 

"Biayanya Rp 12,8 juta untuk satu orang dewasa," jelas pemilik Flindo Tour and Travel, Anita, kepada Kompas.com, Selasa (4/1/2022).

Harga paket termasuk tiket pesawat, hotel bintang lima, makan tiga kali sehari, tour leader, tiket masuk objek wisata, private bus, air mineral, dan tip.

Biaya ini di luar dari bagasi airport, asuransi perjalanan, tes PCR, tur tambahan seperti hot air balloon, hotel karantina, dan biaya pribadi lainnya, seperti laundry atau pembuatan paspor.

Baca juga: Itinerary 3 Hari 2 Malam di Cappadocia Turki, Naik Balon Udara

Pemilik tour agency yang berlokasi di Sukoharjo, Jawa Tengah, ini mengatakan, semua tur ke luar negeri akan berangkat dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten. 

Namun, jika peserta berasal dari luar Jawa, semua persiapan transportasi akan dibantu oleh pihak travel jika peserta membutuhkan.

Jika tertarik, kamu bisa melihat itinerary singkat berikut ini.

Itinerary 9 hari wisata Turki bersama penulis Layangan Putus

Beberapa hari sebelum keberangkatan, Flindo Tour and Travel akan membuat grup bersama peserta dan mengadakan briefing.

"Ini penting ya. Kita biasanya briefing dulu apalagi ke luar negeri, biar peserta siap," ujar Anita.

Apalagi, rencananya ia menargetkan peserta tur Turki untuk pergi saat musim salju, yaitu antara bulan Februari atau Maret 2022.

Baca juga: Atta-Aurel Foto dengan Latar Balon Udara di Turki, Ini 4 Keunikannya

Hari pertama

Istanbul, Turkipexels.com/?inasi Müldür Istanbul, Turki

Hari pertama, peserta akan berkumpul di meeting point di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Banten. Kemudian mereka akan terbang dengan pesawat Emirates atau Qatar Airways menuju Turki.

Setibanya di Bandara Internasional Istanbul Ataturk, Turki, peserta akan dibawa menuju salah satu hotel bintang lima.

Tempat wisata yang dikunjungi pada hari pertama adalah Camlica Hills beserta masjidnya.

Selanjutnya, mereka bisa melihat Jembatan Osman Gazi yang merupakan jembatan gantung terpanjang keempat di dunia.

Terakhir, mereka akan mendatangi Turkish Delight Factory untuk menikmati makanan manis khas negara yang berada di Benua Eropa dan Asia ini.

Baca juga: Mulai Rp 10 Juta untuk Paket 10 Hari, Wisata Turki Kian Diminati

Hari kedua

Grand Mosque atau Masjid Agung di Bursa, Turki. Dok. Pexels/Mert Kaya Grand Mosque atau Masjid Agung di Bursa, Turki.

Pada hari kedua, peserta tur akan dibawa menuju Mount Uludag untuk merasakan salju di pegunungan. Di tempat itu, wisatawan bisa melakukan beragam kegiatan, di antaranya naik kereta gantung dan ski. 

Perjalanan mereka dilanjutkan ke Grand Mosque (Masjid Agung) yang bersejarah di Bursa. Masjid ini masuk dalam situs Warisan Dunia UNESCO pada 2014.

Peserta kemudian akan menuju Kusadasi. Selain dikenal sebagai kota pantai di Laut Aegean, Kusadasi juga merupakan tempat wisata resor yang populer.

Baca juga: Kemenkes Imbau WNI Stop Dulu Bepergian ke Negara-negara dengan Transmisi Covid-19 yang Tinggi, Ada Turki

Hari ketiga

Ephesus TurkiShutterstock Ephesus Turki

Tur diawali dengan kunjungan ke Ephesus Ancient City, tempat reruntuhan bangunan dari kota kuno.

Kemudian peserta akan mengunjungi Cotton Castle, atau dalam bahasa Turki disebut Pamukkale. Tempat ini merupakan obyek wisata air panas di Turki yang wajib dikunjungi.

Masih di area yang sama, peserta tur bisa mengelilingi kota kuno Hierapolis, kota dengan sisa reruntuhan bangunan Romawi kuno.

Baca juga: Tradisi Unik di Turki, Beri Belanjaan di Keranjang Gantung untuk Menolong Lansia

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com