Filipina juga dijuluki sebagai negara Revolusi Hijau atau Green Revolution. Melansir laman Encyclopedia, revolusi hijau adalah upaya peningkatan produksi sereal atau biji-bijian pada era 1960-an dan 1970-an.
Selain Filipina, Revolusi Hijau juga terjadi di Meksiko, India, Pakistan, dan negara berkembang lainnya.
Filipina berperan penting pada program Revolusi Hijau sebagai negara yang meluncurkan penelitian tersebut, bersama dengan Meksiko.
Baca juga: Pertama Kali ke Filipina? Ini 3 Tips Solo Traveling ke Sana
Implementasi program tersebut sukses di lapangan. Produksi gandum meningkat dalam beberapa tahun, bahkan berhasil mencegah kelaparan di India dan Pakistan.
Sejak saat itu, Filipina dikenal sebagai negara yang berhasil melahirkan Green Revolution.
Filipina mendapatkan julukan sebagai lumbung padi Asia Tenggara, bersama dengan Indonesia, Thailand, Vietnam, Myanmar, dan Laos.
Bahkan, Kota Los Banos di Filipina menjadi kantor pusat Institut Penelitian Padi Internasional (IRRI) yang didirikan pada 1960.
Baca juga: Ini 6 Situs Warisan UNESCO di Filipina
Filipina terkenal dengan metode pertanian padi pada perbukitan. Salah satu lokasi sawah padi di Filipina telah diakui sebagai warisan dunia UNESCO, yakni Rice Terraces of Cordilleras atau Teras Sawah Cordilleras, seperti dilansir dari laman World Heritage Convention UNESCO.
Selama 2.000 tahun, sawah yang berada di kawasan hunian penduduk asli Ifugao tersebut mengikuti kontur perbukitan.
Baca juga: 8 Tradisi Unik Paskah di Berbagai Dunia, di Filipina Paling Seram?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.