Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui 5 Hal Tentang Mawar, Dugong Langka di Selat Pantar Alor

Kompas.com - 28/08/2022, 17:05 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

ALOR, KOMPAS.com - Dugong menjadi hewan langka yang keberadaannya dilindungi karena terancam punah.

Salah satu lokasi yang menjadi habitat mamalia ini adalah Teluk Kabola di kawasan SAP Selat Pantar Alor Nusa Tenggara Timur (NTT).

Wisatawan bisa melihat langsung bagaimana dugong hidup di tengah luasnya hamparan Laut Alor.

Baca juga: Menyapa Mawar, Dugong Jantan Penghuni Selat Pantar Alor NTT

Pengamatan dilakukan menggunakan kapal nelayan lokal dengan perjalanan sekitar lima menit dari tepi pantai Mali.

Satu kapal bisa memuat sekitar lima sampai tujuh orang tamu dengan dua orang nelayan pendamping.

Nantinya, nelayan-nelayan inilah yang akan memanggil dugong untuk muncul ke permukaan, menyapa tamu.

Baca juga: Festival Dugong di Alor NTT, Upaya Pemulihan Ekonomi lewat Pariwisata

Sebenarnya, Mawar (nama panggilan dugong ini), sudah mengenal suara mesin kapal nelayan lantaran berinteraksi setiap hari.

Sebagai mamalia yang bernapas dengan paru-paru, Mawar akan muncul sekali dalam sembilan sampai 10 menit untuk menghirup udara melalui lubang hidungnya ke permukaan air.

Saat inilah pengunjung bisa menyaksikan sosok Mawar yang memiliki panjang sekitar tiga meter.

5 Hal yang perlu diketahui seputar Mawar si dugong

Namun, pengunjung perlu mengetahui sejumlah hal penting berikut ini agar tidak menggangu Mawar dan kunjungan pun tetap aman:

1. Seputar Mawar si dugong

Menurut cerita perintis konservasi sekaligus mitra WWF Indonesia di Alor sejak 2013 One Simuslaa, ia bertemu Mawar pada 1999 bersama satu dugong betina lain bernama Melati.

"Saya bertemu dengan dugong ini sejak 1999. Masih kecil, dua ekor, jantan dan betina. Setiap sore hari saya pulang dari laut, dugong ini selalu mengikuti saya. Begitu hingga tiga hari berturut," kata One Simuslaa kepada Kompas.com, Sabtu (27/8/2022).

Mawar, dugong jantan penghuni Teluk Kabola di kawasan SAP Selat Pantar, Alor, Nusa Tenggara Timur.DOK PRIBADI FAHRI ABAS Mawar, dugong jantan penghuni Teluk Kabola di kawasan SAP Selat Pantar, Alor, Nusa Tenggara Timur.

Ia melanjutkan bahwa karena ternyata jantan, orang-orang mendambahkan "di", yakni menjadi Mawardi. Namun, panggilannya tetap Mawar.

Sampai sekarang jika One Simuslaa menjulurkan tangan ke lokasi dugong itu, mereka akan muncul dan mencium tangannya. Sejak itulah ia mulai mengasuh dugong. Kini Mawar dan Melati memiliki satu ekor anak dugong jantan yang diberi nama Siska.

Baca juga: Mau Lihat Dugong Secara Langsung? Kunjungi Alor

Kata One, umumnya masa reproduksi dugong cukup lama. Sebab, mamalia ini hanya akan kawin sekali dalam tiga tahun saja dengan masa kandungan 10 bulan, dan berlanjut masa menyusui.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com