Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tradisi Kupatan di Mana? Ada Makan Ketupat hingga Kirab

Kompas.com - 01/05/2023, 12:40 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

KOMPAS.com - Kupatan atau Syawalan merupakan tradisi masyarakat Jawa yang diperingati sepekan setelah Hari Raya Idul Fitri atau bertepatan dengan tanggal 8 Syawal.

Kupatan diperingati setelah umat Islam menjalankan puasa sunnah enam hari di bulan Syawal. Oleh sebab itu, di beberapa daerah Kupatan juga dikenal dengan nama Syawalan.

Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Kupatan? Ketahui Maknanya

Baca juga: Kupatan di Kampung Budaya Polowijen Malang, Dibalut Menari Bersama

Tradisi Kupatan dirayakan dalam berbagai kegiatan yang berbeda-beda pada setiap daerah. Tradisi turun temurun ini masih dilestarikan hingga saat ini.

Makna Kupatan 

Lantas, apa makna dari Kupatan? Ma’sumatun Ni’mah dalam Tradisi Islam di Nusantara (2019) menuliskan, bahwa tradisi Kupatan berasal dari kata kupat atau ketupat dalam bahasa Jawa, yang merupakan makanan khas dalam perayaan Hari Raya Idul Fitri. Bagi masyarakat Jawa, kupat bukan merupakan sekadar makanan khas Lebaran.

Lebih dari itu, kupat dimaknai sebagai kependekan dari ngaku lepat atau mengaku bersalah.

Artinya, pada Hari Raya Idul Fitri manusia harus berani mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada orang lain,” (Ni’mah, 2019: 12).

Oleh sebab itu, tradisi Kupatan bermakna filosofis bahwa umat Islam mengakui kesalahannya di hari yang fitri, serta saling memaafkan.

Tradisi Kupatan di mana?

Ketupat Lebaran terbuat dari janur.SHUTTERSTOCK/Tiwuk Suwantini Ketupat Lebaran terbuat dari janur.

Seperti disampaikan sebelumnya, tradisi Kupatan banyak ditemukan di Jawa. Ada sejumlah kota di Jawa yang masih melestarikan tradisi turun temurun tersebut.

1. Rembang 

Rembang merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang melestarikan tradisi Kupatan.

Kupatan di Rembang, Jawa Tengah dirayakan secara meriah dalam sebuah event, seperti dikutip dari laman Kanwil Kemenag Jawa Tengah. Perayaan Kupatan tersebut diselenggarakan di Taman Rekreasi Pantai Kartini yang terletak di tengah Kota Rembang.

Tradisi Kupatan di Rembang disemarakkan oleh ratusan pedagang yang datang dari berbagai kota, seperti Lamongan, Jombang, Kudus, dan Blora.

Adapun barang dagangan yang ditawarkan beragam, seperti bunga hias, gerabah, mainan, kuliner dan lainnya. Selain itu, Kupatan di Rembang diisi oleh hiburan musik.

Masyarakat Rembang menyambut dengan antusiasme tinggi tradisi Kupatan tersebut. Banyak warga dari berbagai kecamatan mendatangi event Kupatan untuk berbelanja atau sekadar mencari hiburan.

Baca juga: Pantai Parangtritis Masih Jadi Favorit Wisatawan di Bantul Saat Libur Lebaran 2023

Baca juga: Usai Libur Lebaran 2023, Wisatawan di Kota Batu Diprediksi Banyak Saat Long Weekend

2. Blora 

Tradisi Kupatan juga digelar oleh masyarakat Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Mengutip laman Kabupaten Blora, tradisi Kupatan digelar dengan acara memasak ketupat dan selamatan bersama penduduk desa.

Masyarakat Blora memasak ketupat serta makanan pelengkap lainnya seperti makanan tradisional lepet, sayur, opor ayam, dan sebagainya.

Pagi hari pada hari Kupatan, biasanya warga menggelar selamatan atau hajatan bersama di rumah perangkat desa atau mushola. Para warga, khususnya ibu-ibu membawa bungkusan berisi kupat, lepet, opor, dan makanan pelengkap lainnya.

Setelah berkumpul, tokoh masyarakat atau tokoh agama memimpin doa bersama, memohon keselamatan, kesehatan, panjang umur, serta kemudahan rezeki.

Beberapa warga juga membagikan ketupat dan lepet kepada keluarga dan tetangga sekitar yang tidak sempat memasak ketupat dan lepet.

Ilustrasi ketupat dan makanan pendampingnya. Ketupat merupakan kuliner khas Lebaran di Indonesia. SHUTTERSTOCK/ISMED_PHOTOGRAPHY_SS Ilustrasi ketupat dan makanan pendampingnya. Ketupat merupakan kuliner khas Lebaran di Indonesia.

3. Kudus  

Tradisi kirab Kupatan atau Syawalan di Kabupaten KudusTribun Jateng/ Rezanda Akbar Tradisi kirab Kupatan atau Syawalan di Kabupaten Kudus

Sementara itu, masyarakat Kabupaten Kudus menggelar tradisi Kupatan secara meriah. Salah satunya adalah masyarakat Desa Hadipolo, Jekulo, Kabupaten Kudus. 

Mengutip Tribun Jateng, Sabtu (29/4/2023), tradisi tahunan di desa tersebut dikenal sebagai tradisi Bulusan. Sebab, puncak dari tradisi tersebut adalah memberikan makan bulus atau kura-kura dengan ketupat.

Selain memberi makan kura-kura dengan ketupat, masyarakat Desa Hadipolo juga menggelar kirab atau arak-arakan. Dalam kirab Kupatan itu, setidaknya ada tiga gunungan hasil bumi yang diarak para warga.

Tradisi Bulusan di Desa Hadipolo berlangsung meriah. Warga sangat antusias menyaksikan tradisi tersebut hingga dipadati oleh warga dari berbagai wilayah di Kabupaten Kudus.

Baca juga: Libur Lebaran, Kunjungan Wisatawan ke Yogya Lesu akibat Tarif Parkir

Baca juga: Lebaran 2023 Usai, Kampung Warna Jodipan di Malang Masih Dikunjungi Turis Asing

4. Jepara

Tradisi Lomban di Kabupaten JeparaTRIBUN JATENG/YUNANSETIAWAN Tradisi Lomban di Kabupaten Jepara

Tradisi Kupatan di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah juga disebut sebagai  Pesta Lomban atau Bakda Kupat, seperti dikutip dari Tribun Jateng.

Tradisi tersebut terdiri dari beberapa kegiatan, seperti ziarah makam, pagelaran wayang kulit, pelarungan kepala kerbau, festival kupatan, dan sebagainya.

Selain tradisi turun temurun, pelaksanaan Kupatan di Jepara tersebut menjadi magnet wisata dengan kearifan lokal. Rangkaian tradisi Kupatan di Jepara selalu ramai dihadiri para warga hingga wisatawan. 

5. Tuban 

Masyarakat Kabupaten Tubat merayakan tradisi Kupatan dengan memasak aneka hidangan. Mengutip laman Pemerintah Kabupaten Tuban, masyarakat setempat memasak ketupat, lengkap dengan opor ayam dan lauk pelengkap lainnya.

Biasanya, mereka akan membagikan masakan tersebut ke tetangga dan mengirim ke mushala terdekat untuk selamatan atau tahlilan.

Baca juga: Libur Lebaran, 1,5 Juta Wisatawan Kunjungi Obyek Wisata Banten, Anyer Jadi Primadona

Baca juga: Jawa Barat Diserbu Wisatawan Saat Libur Lebaran, Cirebon Naik Signfiikan

6. Blitar 

Serupa, masyarakat Blitar juga menggelar acara makan bersama serta selamatan di masjid atau mushola. Mengutip laman Pemerintah Kabupaten Blitar,  warga setempat membawa hidangan yang akan disantap bersama.

Hidangan yang dibawa didominasi dengan ketupat serta sayur sebagai pelengkapnya, seperti opor ayam, tahu, tempe, dan lain-lain.

Ilustrasi lebaran Idul Fitri SHUTTERSTOCK/Creativa Images Ilustrasi lebaran Idul Fitri

7. Trenggalek 

Masyarakat Desa Durenan, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek, juga melestarikan tradisi Kupatan.

Wildan Rijal Amin dalam Jurnal Kupatan, Tradisi Untuk Melestarikan Ajaran Bersedekah, Memperkuat Tali Silaturahmi, dan Memuliakan Tamu, mengatakan tradisi Kupatan tersebut melibatkan seluruh masyarakat desa.

Mereka menggelar doa bersama memohon keselamatan dan ketentraman. Setelah doa bersama, dilanjutkan dengan makan bersama dengan menu utama ketupat dan sayur pelengkap.

Baca juga: 11.781 Orang Kunjungi Nusa Penida Selama 5 Hari Libur Lebaran

Baca juga: Promo Lebaran hingga 3 Mei, Tiket Kereta Api Ekonomi Mulai Rp 150.000

8. Lamongan

Lomba menganyam ketupat dalam agenda Festival Kupatan Menjuluk di Desa Sedayulawas, Kecamatan Brondong, Lamongan, Jawa Timur, Jumat (28/4/2023).Dok. Pemkab Lamongan Lomba menganyam ketupat dalam agenda Festival Kupatan Menjuluk di Desa Sedayulawas, Kecamatan Brondong, Lamongan, Jawa Timur, Jumat (28/4/2023).

Masyarakat Kabupaten Lamongan, Jawa Timur juga menggelar tradisi Kupatan. Mengutip Kompas.com (29/4/2023), Kupatan di Desa Sedayulawas, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan berlangsung cukup unik.

Masyarakat desa menggelar acara Kupatan di bukit yang dijuluki, Gunung Menjuluk. Para warga berbondong-bondong mendaki bukit bersama dengan sanak saudara.

Mereka membawa bekal berupa makanan ketupat serta lauk pelengkap. Sesampainya di atas bukit, warga Desa Sedayulawas menikmati sajian tersebut bersama-sama dengan keluarga.

Selain itu, digelar perlombaan mengayam tempat ketupat dari janur. Tradisi tersebut merupakan adat setempat yang diwariskan pendahulu kampung.

9. Malang 

Semua peserta menari di Kampung Budaya Polowijen, Kota Malang, Jawa Timur saat menggelar tradisi Kupatan bersamaan dengan memperingati Hari Tari Sedunia.KOMPAS.com/ Nugraha Perdana Semua peserta menari di Kampung Budaya Polowijen, Kota Malang, Jawa Timur saat menggelar tradisi Kupatan bersamaan dengan memperingati Hari Tari Sedunia.

 

Warga Kampung Budaya Polowijen di Kota Malang, Jawa Timur menggelar tradisi Kupatan bersamaan dengan memperingati Hari Tari Sedunia, pada Sabtu (29/4/2023).

Mengutip Kompas.com, Sabtu (29/4/2023), ibu-ibu dan anak-anak mengenakan pakaian adat Nusantara. Mereka menggelar acara menari hingga makan bersama.

Biasanya, pada tradisi Kupatan masyarakat mengenakan busana muslim bersamaan dengan suasana Lebaran. Namun, kali ini warga mengenakan pakaian adat Nusantara berbarengan memperingati Hari Kartini.

Lebih lanjut, warga menari seperti Tari Topeng Malang, Tari Beskalan Putri Malang, Tari Gugur Gunung, Tari Nyai Rangda dan tari-tari tradisional lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Airbnb Hadirkan Keajaiban di Dunia Nyata Melalui Peluncuran Icons

Airbnb Hadirkan Keajaiban di Dunia Nyata Melalui Peluncuran Icons

Travel Update
Australia Siapkan Banyak Resto Halal, Dukung Pariwisata Ramah Muslim

Australia Siapkan Banyak Resto Halal, Dukung Pariwisata Ramah Muslim

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com